TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 400.7.7.1 /11560/436.7.2/2025 tentang Peningkatan Kewaspadaan dan Pencegahan Penularan Covid-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur. Surat edaran tersebut adalah lanjutan dari Surat Edaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor: SR.03.01/C/1422/2025 yang terbit pada 23 Mei 2025 mengenai perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia.
"Imbauan ini menyusul adanya peningkatan kasus Covid-19 di beberapa negara di kawasan Asia, seperti Thailand, Hong Kong, Malaysia, dan Singapura, meskipun situasi di Indonesia menunjukkan tren penurunan," ujar Eri di Kota Surabaya, dikutip dari Antara, Minggu, 6 Juni 2025.
Isi Surat Edaran Waspada Covid-19
Eri Cahyadi mengimbau agar seluruh pemangku wilayah, pimpinan institusi pemerintah dan swasta, serta seluruh masyarakat Kota Surabaya untuk tetap waspada dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dalam surat edaran tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kita tidak perlu panik, tapi tetap harus waspada dan disiplin dalam menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)," kata Eri.
Eri juga mengungkapkan imbauan kepada masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan, antara lain mencuci tangan dengan sabun atau cairan pencuci tangan, menerapkan etika batuk dan menggunakan masker saat sakit atau berada di keramaian, seperti saat berada di fasilitas pelayanan kesehatan, transportasi umum, maupun area berventilasi terbatas.
"Warga diimbau mengurangi mobilitas fisik yang tidak perlu dan melakukan isolasi mandiri jika bergejala, serta segera melakukan tes antigen/PCR sesuai indikasi klinis," ujarnya.
Eri juga meminta masyarakat yang mengalami gejala Covid-19, seperti misalnya batuk, demam, pilek, atau sesak napas untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat, utamanya bila memiliki riwayat kontak dengan orang sakit atau yang telah bepergian dari luar negeri.
Pemimpin Kota Surabaya tersebut juga meminta masyarakat untuk aktif melaporkan temuan kasus positif atau tempat kerumunan yang berpotensi menimbulkan penularan COVID-19 kepada lintas sektor terkait di tingkat kecamatan, kelurahan, dan perangkat wilayah setempat.
Imbauan Tetap Tenang dari Pemprov Jawa Timur
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jawa Timur Emil Dardak menyampaikan pesan kepada masyarakat Jawa Timur untuk tidak panik dalam menyikapi peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi di sejumlah negara Asia.
“Masyarakat tidak perlu panik, namun tetap waspada dan menerapkan langkah-langkah pencegahan,” kata Emil dalam keterangan yang diterima di Surabaya.
Dilansir dari Antara, 6 Juni 2025, Emil mengatakan bahwa kenaikan kasus yang dilaporkan di negara-negara Asia melibatkan varian yang berbeda-beda. Negara-negara yang dilaporkan mengalami kenaikan Covid-19, antara lain Thailand, Hong Kong, Malaysia, hingga Singapura Walaupun demikian, transmisi penularan dan tingkat kematian relatif rendah, termasuk di Indonesia.
Sementara itu, terdapat dua kasus Covid-19 di Jawa Timur yang dilaporkan sepanjang tahun ini, masing-masing satu kasus pada Januari dan Mei. Akan tetapi, kedua kasus tersebut telah dinyatakan sembuh.