Ucapan Habiburokhman soal 'DPR Capek Bikin UU Dipatahkan MK' Tuai Kecaman

1 month ago 12
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Bantuan Hukum atau LBH Jakarta mengecam keras pernyataan Ketua Komisi III DPR Habiburokhman mengenai partisipasi bermakna dan Mahkamah Konstitusi. Pernyataan itu disampaikan oleh Habiburokhman pada Selasa, 17 Juni 2025, dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) komisi bidang hukum dewan dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban dan Perhimpunan dan Advokat Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Direktur LBH Jakarta Fadhil Alfathan, pernyataan Habiburokhman itu bentuk ketidakpahaman terhadap mekanisme check and balances serta independensi kekuasaan yudisial dalam negara demokratis. “Dalam negara hukum, pembatasan kekuasaan (termasuk kekuasaan legislatif) adalah prinsip utama untuk menjaga agar tidak terjadi abuse of power dalam menjalankan pemerintahan,” kata Fadhil dalam keterangan tertulisnya pada Rabu, 18 Juni 2025.

LBH Jakarta meminta Habiburokhman selaku Ketua Komisi III DPR untuk mencabut dan memohon maaf kepada publik atas pernyataannya karena dinilai mendiskreditkan Mahkamah Konstitusi dan mengerdilkan esensi meaningful participation. LBH juga meminta Mahkamah Kehormatan Dewan untuk melakukan pengawasan dan penyelidikan pelanggaran Kode Etik baik berupa ucapan, sikap, perilaku, dan tindakan Ketua Komisi III DPR.

Lembaga itu juga mendesak Presiden dan DPR RI selaku pembentuk undang-undang untuk memahami, menaati, dan melaksanakan sepenuhnya prinsip-prinsip meaningful participation dalam setiap pembentukan peraturan perundang-undangan.

Direktur Lembaga Opini Hukum Publik atau Lohpu, Aco Hatta Kainang, juga menyesalkan pernyataan Habiburokhman. Aco menyebut UU yang dihasilkan oleh DPR seharusnya punya kualitas dan daya tahan yang lama sehingga tidak dikoreksi oleh Mahkamah Konstitusi. Lohpu meminta Habiburokhman mengklarifikasi ke publik soal statemennya. 

“(Mustinya) hasil RDPU pembahasan RUU KUHAP sebagai muatan aktual bukan sekedar formalitas pelibatan publik sebagai syarat pembentukan UU,” katanya melalui keterangan tertulis pada Rabu, 18 Juni 2025.

Lohpu mendapatkan data dari penelusuran perkara uji materi di MK ada beberapa UU yang pernah di uji materi oleh Habiburokhman baik sebagai pemohon maupun kuasa hukum sebanyak 12 perkara. Beberapa di antaranya seperti Perkara Nomor 13/PUU-XII/2014 uji materi UU No. 42 tahun 2008 tentang Pilpres  dan Perkara No. 15/PUU-XIII/2015 uji materi UU No. 17 tahun 2014 tentang MPR,DPR,DPD dan DPRD.

Habiburokhman menyinggung Mahkamah Konstitusi yang kerap membatalkan produk perundang-undangan dengan alasan tidak terpenuhinya prinsip meaningful participation atau partisipasi bermakna. “Di DPR ini kadang-kadang kami sudah capek bikin undang-undang, dengan gampangnya dipatahkan oleh Mahkamah Konstitusi,” ucap Habiburokhman di ruang rapat Komisi III DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Selasa, 17 Juni 2025. 

Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini, Mahkamah Konstitusi memiliki tiga senjata untuk membatalkan undang-undang. “Senjatanya itu meaningful participation, the right to be heard (hak untuk didengar), the right to be considered (hak untuk dipertimbangkan pendapatnya), the right to be explained (hak untuk mendapat penjelasan),” kata dia.

Ia menyebut rapat dengan agenda menerima masukan untuk rancangan Undang-Undang tentang Hukum Acara Pidana atau Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RUU KUHAP) tersebut merupakan dialog untuk memenuhi tiga unsur dalam asas partisipasi bermakna. Sebab, menurut dia, sembilan Hakim Konstitusi di Mahkamah berwenang membatalkan produk legislasi apabila DPR terbukti tak memenuhi prinsip partisipasi itu.

Read Entire Article