Liputan6.com, Jakarta Laga pamungkas Grup A Piala AFF U‑23 2025 antara Indonesia dan Malaysia berakhir tanpa gol di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Meski hasil imbang 0‑0 sudah cukup membuat Garuda Muda melaju ke semifinal sebagai juara grup, evaluasi tetap menjadi sorotan utama.
Permainan anak asuh Gerald Vanenburg dinilai belum menunjukkan performa terbaik, terutama dalam efektivitas serangan dan penyelesaian akhir. Dominasi di atas kertas tidak diikuti dengan gol yang bisa memastikan kemenangan penuh.
Kini, Timnas Indonesia U‑23 hanya memiliki waktu tiga hari untuk melakukan pembenahan sebelum laga semifinal. Target tinggi yang diusung sejak awal turnamen menuntut peningkatan signifikan dalam waktu singkat.
Dominasi Tak Berujung Gol
Secara statistik, Indonesia U‑23 lebih dominan atas Malaysia. Mereka menguasai penguasaan bola hingga 68 persen dan mencatatkan 7 tembakan. Namun dari total itu, hanya tiga yang benar‑benar mengarah ke gawang.
Beberapa peluang emas gagal dimaksimalkan. Serangan yang dibangun dari sisi sayap kerap tidak berujung pada penyelesaian efektif. Gelandang dan penyerang belum mampu menyatu secara padu di sepertiga akhir lapangan.
Sementara itu, Malaysia tampil bertahan dan mengandalkan serangan balik. Meski lebih banyak ditekan, Harimau Muda mampu menjaga kedisiplinan, membuat frustrasi para pemain Indonesia di hadapan pendukung sendiri.
Catatan Serius dari Erick Thohir dan Vanenburg
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut lini depan sebagai titik lemah yang harus segera dibenahi. Ia menilai para pemain harus lebih berani mengambil keputusan di depan gawang.
"Saya rasa pola permainan sudah ada, sudah mulai terbentuk. Finishing yang belum maksimal," ujar Erick Thohir.
Pelatih Gerald Vanenburg pun mengakui ada banyak ruang untuk perbaikan. Ia menyebut para pemain terlalu terburu‑buru dalam mengeksekusi peluang.
"Kami coba melakukan segalanya. Saya pikir kami punya peluang bagus tetapi oke, di pertandingan kali ini kami tidak mencetak gol," kata Vanenburg seusai laga.
Waktu Singkat Jelang Semifinal
Dengan hanya jeda tiga hari, Timnas Indonesia U‑23 harus segera bersiap menghadapi lawan kuat di semifinal, kemungkinan besar Thailand atau Vietnam U-23. Lawan berikutnya diyakini lebih solid dari segi organisasi maupun kualitas individu.
Kondisi fisik dan mental pemain menjadi tantangan tersendiri. Beberapa nama terlihat kelelahan, sementara yang lain seperti Jens Raven belum tampil maksimal sesuai ekspektasi publik dan pelatih.
Di sisi lain, juara grup tetap memberi keuntungan: Waktu istirahat lebih lama untuk bersiap menyambut babak semifinal.