Liputan6.com, Bandung COVID-19 kini menjadi penyakit endemik yang mudah menular seperti flu. Berbagai varian turunan COVID-19 seperti omicron penularannya cepat tetapi tidak terlalu fatal seperti disampaikan dokter spesialis penyakit dalam konsultan Rudi Wisaksana dari Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Hasan Sadikin Bandung.
Meski fatalitas kematian oleh varian COVID-19 terbaru jauh berkurang tetap memakai masker bagi orang-orang yang mempunyai keluhan batuk pilek, sakit tenggorokan dan ada keluhan infeksi seluruh nafas atas. Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan ke orang lain.
Pada orang dengan penyakit komorbid seperti diabetes dan jantung mengupayakan tidak terlalu sering di kegiatan kerumunan. Apalagi dalam era sekarang mungkin ketika COVID-19 sudah dianggap tidak ada, kembali marak kegiatan kerumunan yang terencana maupun tidak.
"Apalagi kalau orang-orang itu misalnya punya komorbid seperti misalnya diabetes, usianya tua, gagal ginjal dan sebagainya. Lebih baik mungkin dia membatasi kegiatan serta memakai masker," kata Rudi dalam keterangan pada Kamis (7/8/2025).
Meski angka fatalitas tidak separah yang dulu, Rudi mengatakan tidak ada salahnya setiap orang kembali meningkatkan kewaspadaan atas paparan COVID-19 varian terbaru.
"Kalau perlu sekali mungkin kita bisa berkerumun tapi mungkin menggunakan masker dengan baik dan juga menjaga jangan terlalu kontak erat dengan orang lain. Apalagi kita ketahui lingkungan kita mungkin ada yang batuk pilek dan lain sebagainya," jelas Rudi.
Mitigasi Positif Terpapar COVID-19
Apabila kadung terpapar penyakit COVID-19 varian terbaru, Rudi menyebutkan jika gejalanya ringan dapat dirawat secara mandiri di tempat tinggal dan tidak perlu dibawa ke fasilitas kesehatan.
Isolasi mandiri dapat dilaksanakan oleh setiap orang caranya diam dalam satu ruangan tanpa berpindah tempat dan menggunakan masker dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) hingga gejalanya hilang.
"Dan yang kontak (dengan pasien) juga tentu seperti biasa melaporkan diri ke petugas kesehatan di mana pun berada termasuk poli COVID, kita masih ada. Jadi silahkan datang untuk di-swab, dilakukan pemeriksaan apakah tertular atau tidak," kata Rudi.
Sementara untuk memperoleh obat-obatan penanganan COVID-19, jika dianggap diperlukan harus segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.
Gunanya kata Rudi agar dapat diketahui secara jelas penyakit yang diderita oleh pasien. Rudi mengatakan RSUP Hasan Sadikin akan menanganinya dengan standar yang berlaku.
Tentang COVID-19
Penyakit COVID-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 atau yang dikenal juga dengan coronavirus. Virus ini masih satu keluarga dengan coronavirus penyebab wabah Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Ketiga wabah ini memiliki kecepatan infeksi yang berbeda dalam menjangkiti para korban. Di antara ketiganya, COVID-19 adalah yang tercepat dalam mengakibatkan infeksi antar manusia.
Gejala dari pasien meliputi demam, malaise, batuk kering, dan dispnea yang didiagnosis sebagai gejala infeksi virus pneumonia.
Kasus Pertama COVID-19 di Indonesia
Pada Senin, 2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan (Menkes) kala itu Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus COVID-19 pertama di Indonesia.
Pengumuman dilakukan di Beranda Istana Merdeka. Jokowi mengatakan, dua orang itu terinfeksi virus corona dari warga negara Jepang.
"Begitu ada informasi bahwa orang Jepang yang ke Indonesia kemudian tinggal di Malaysia dan dicek di sana positif corona, tim dari Indonesia langsung telusuri," ujar Jokowi kala itu di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 2 Maret 2020.
Orang Jepang yang ke Indonesia itu, sambung Jokowi, kemudian ditelusuri selama di Tanah Air telah bertamu siapa dan dengan siapa saja.
"Ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan 2 orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," ucap Jokowi.
"Ibu itu di Indonesia. Sudah di rumah sakit. Kami cek kita ternyata posisi yang sakit. Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif virus corona. Tapi perlu saya sampaikan bahwa sejak awal pemerintah benar-benar mempersiapkan," terang Jokowi.
Ada dua suspek yang terinfeksi Corona COVID-19, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta.