Liputan6.com, Jakarta Memilih sabun mandi tampak sepele, namun nyatanya punya dampak besar terhadap kesehatan kulit. Sebagian orang memilih berdasarkan aroma, tekstur busa, atau harga, padahal aspek terpenting justru terletak pada kecocokan dengan jenis kulit dan kandungan formulanya. Jika salah memilih sabun, kulit bisa mengalami iritasi, kering, bahkan memperparah kondisi seperti eksim atau jerawat.
Tak semua sabun diciptakan sama. Ada sabun batangan yang identik dengan kesan "bersih kesat", sabun cair yang lebih modern dan lembut, serta shower oil yang kini populer untuk kulit sangat kering. Setiap jenis sabun memiliki kelebihan dan kekurangan, tergantung dari komposisi bahan aktif, kadar pH, serta jenis surfaktan yang digunakan.
Menurut Cosmetic Dermatology: Principles and Practice oleh Dr. Leslie Baumann, sabun dengan pH tinggi bisa mengganggu lapisan pelindung kulit atau acid mantle. Sementara itu, British Journal of Dermatology menyebut bahwa sabun cair dan shower oil lebih efektif menjaga kelembapan dan integritas kulit, khususnya bagi penderita eksim atau kulit sensitif.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara kerja masing-masing jenis sabun, serta menyesuaikannya dengan kebutuhan kulit. Artikel ini akan membahas perbedaan sabun batangan, sabun cair, dan shower oil, serta panduan memilih sabun yang aman dan sehat berdasarkan jurnal ilmiah serta sumber medis terpercaya.
1. Sabun Batangan: Cocok untuk Kulit Berminyak
Sabun batangan umumnya memiliki pH yang tinggi, yaitu antara 9–10. Ini jauh dari pH alami kulit (4.5–5.5), sehingga dapat merusak lapisan pelindung kulit dan menyebabkan kekeringan. Meski ampuh membersihkan kotoran dan minyak berlebih, sabun batangan cenderung membuat kulit terasa kesat dan kencang.
Penelitian dalam International Journal of Dermatology menunjukkan bahwa sabun ber-pH tinggi meningkatkan transepidermal water loss (TEWL), yang memperparah kulit kering atau sensitif. Oleh karena itu, sabun batangan lebih cocok digunakan oleh pemilik kulit berminyak yang membutuhkan pembersih lebih kuat.
Agar lebih aman, kamu bisa memilih sabun batangan yang sudah diformulasi ulang dengan bahan pelembap seperti gliserin, minyak zaitun, atau shea butter. Hindari sabun dengan pewangi dan deterjen keras untuk penggunaan harian, terutama jika kamu memiliki kulit kering atau sensitif.
2. Sabun Cair: Pilihan Aman untuk Kulit Sensitif dan Kering
Sabun cair umumnya dibuat dengan syndet atau synthetic detergent, yang memiliki pH mendekati kulit (sekitar 5.5). Menurut Handbook of Cosmetic Science and Technology, pembersih syndet cenderung lebih lembut dan tidak merusak struktur lipid alami pada kulit. Oleh karena itu, sabun cair sangat dianjurkan untuk kulit kering, sensitif, hingga bayi.
Dalam Journal of the American Academy of Dermatology disebutkan bahwa sabun cair dengan bahan aktif seperti panthenol, ceramide, dan oat extract dapat membantu memperkuat lapisan pelindung kulit. Selain itu, sabun cair lebih higienis karena tidak bersentuhan langsung dengan permukaan luar seperti sabun batangan.
Namun, tidak semua sabun cair otomatis aman. Pastikan memilih yang bebas alkohol, pewarna, dan pewangi sintetis. Kandungan seperti sodium laureth sulfate (SLES) atau sodium lauryl sulfate (SLS) juga sebaiknya dihindari jika kulitmu mudah iritasi.
3. Shower Oil: Terbaik untuk Kulit Sangat Kering dan Eksim
Shower oil menjadi favorit baru bagi pemilik kulit kering atau sensitif karena mengandung emolien tinggi yang melembapkan bahkan saat mandi. Menurut Clinical Handbook of Contact Dermatitis, shower oil membentuk lapisan pelindung di permukaan kulit untuk mencegah kehilangan air.
Penelitian yang diterbitkan dalam British Journal of Dermatology membuktikan bahwa penggunaan shower oil secara rutin bisa menurunkan keparahan gejala eksim dan memperbaiki kondisi kulit kering ekstrem. Shower oil sangat cocok untuk kamu yang sering berada di ruangan ber-AC atau punya masalah kulit bersisik.
Meski demikian, shower oil tidak terlalu efektif untuk kulit berminyak atau setelah aktivitas berat. Kandungan minyak bisa menyumbat pori jika tidak dibilas sempurna. Maka penggunaannya sebaiknya dibatasi pada malam hari atau saat kondisi kulit sangat kering.
4. Perbandingan Sabun Berdasarkan Jenis Kulit
1. Kulit Berminyak: Sabun batangan dengan kandungan antibakteri atau charcoal cocok digunakan. Menurut jurnal Dermatologic Therapy (2017), sabun batangan efektif mengontrol sebum berlebih bila digunakan dua kali sehari.
2. Kulit Kering & Sensitif: Sabun cair dengan pH seimbang dan tanpa pewangi sangat disarankan. Studi dari Pediatric Dermatology Journal (2019) menunjukkan bahwa syndet cleanser lebih lembut untuk anak-anak dan orang dewasa dengan eczema.
3. Kulit Sangat Kering/Eksim: Shower oil adalah pilihan terbaik karena mengandung emolien tinggi. Menurut riset di Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology (2020), pembersih berbasis minyak terbukti lebih efektif mempertahankan kelembapan kulit dibanding sabun biasa.
5. Pilih Sabun Sesuai Fungsi dan Kebutuhan Kulit
Berdasarkan bukti ilmiah dan pengalaman klinis dermatologis, tidak ada satu jenis sabun yang cocok untuk semua orang. Pilihan terbaik adalah yang sesuai dengan kondisi kulitmu, aktivitas harian, dan preferensi pribadi. Sabun batangan efektif untuk pembersihan intens, sabun cair menjaga kelembapan tanpa risiko iritasi, sementara shower oil memberi kelembapan ekstra untuk kulit kering dan sensitif.
Jika kamu merasa kulit sering kering setelah mandi, atau mengalami kemerahan, bisa jadi sabun yang kamu pakai tidak sesuai dengan tipe kulitmu. Ingat, menjaga pH kulit adalah fondasi dari kulit yan...