TEMPO.CO, Jakarta - Guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (Unair) Muhammad Madyan resmi dilantik sebagai Rektor Unair periode 2025-2030 menggantikan Mohammad Nasih. Madyan menargetkan peningkatan guru besar dan rangking Unair, serta hilirisasi riset.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam sambutannya, Madyan mengatakan bahwa capaian Unair di bawah kepemimpinan Nasih sangat luar biasa. Karenanya, Madyan ingin mempertahankan prestasi itu.
Salah satu prestasi yang dimaksud Madyan adalah jumlah guru besar Unair yang mencapai 18 persen dari jumlah keseluruhan dosen. Jumlah ini meningkat terus sejak tahun 2015.
“Tepatnya saat saya menjabat sebagai Wakil Rektor I bidang sumber daya manusia. Kini kami targetkan jumlah guru besar menjadi 20 persen dari total dosen,” ucap dosen kelahiran Martapura, Kalimantan Selatan itu.
Selanjutnya, Madyan juga menargetkan peringkat Unair menjadi 200 besar kampus dunia. Saat ini, Unair masih berada di peringkat 308 berdasar QS World University Ranking.
“Dalam dua hari ke depan akan keluar hasil peringkat terbarunya, semoga kami bisa 200 besar,” tandasnya.
Madyan menegaskan bahwa peringkat kampus sangat dipengaruhi oleh riset yang dihasilkan. Bukan hanya jumlah risetnya yang banyak, namun juga hilirisasi riset atau implementasi sebuah penelitian hingga masyarakat bisa menikmati hasilnya.
Menurut dia, penelitian yang dihasilkan Unair mencapai 300 riset per tahun. Namun, implementasinya diakui masih kecil.
“Karenanya, kami akan mendorong kerja sama industri agar riset-riset bisa segera diimplementasikan,” papar Madyan.
Madyan juga menyinggung soal pengangguran terdidik yang meningkat jumlahnya akhir-akhir ini. Dia pun berharap Unair bisa turut mencari solusi atas masalah tersebut.