TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menargetkan pembentukan 100 sekolah rakyat setiap tahun. Target tersebut disampaikan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono dalam keterangan resmi Kemensos pada Sabtu, 14 Juni 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Agus mengatakan, saat ini pembangunan sekolah sedang berproses di lahan yang telah diusulkan pemerintah daerah. Setiap pemda mempunyai peluang untuk mengusulkan lahan. Namun, Agus Jabo menekankan lahan yang diusulkan harus bersertifikat dan dimiliki Pemda.
"Lahannya luasnya harus sesuai, statusnya dimiliki pemerintah dan dilampiri sertifikat," kata dia dalam keterangan resminya.
Untuk menyukseskan sekolah rakyat itu, Kemensos membentuk satuan tugas (Satgas) bersama kementerian dan lembaga terkait.
Ada tiga satgas yang dibentuk. Pertama, Satgas Kurikulum dan Guru yang dipimpin Kemendisdakmen. kedua Satgas Sarana dan Prasarana bersama Kementerian PUPR. Ketiga Satgas Siswa yang dipimpin Kemensos.
Teranyar, Pemerintah Kota Lhokseumawe akan menyediakan lahan 20 hektare untuk sekolah rakyat. Luas lahan ini jauh melebihi syarat minimal 8,5 hektare.
Wali Kota Lhokseumawe Sayuti Abubakar mengatakan lahan tersebut terletak di Desa Blang Panyang, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe. Ia optimistis di atas hamparan lahan tersebut bisa dibangun sekolah rakyat.
"Lahannya rata, bukan semak belukar, bisa langsung dibangun (Sekolah Rakyat)," kata dia dalam keterangan resmi Kemensos pada Sabtu, 14 Juni 2025.
Sekolah rakyat merupakan sekolah gratis berasrama bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang masuk desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Sekolah ini bertujuan memutus mata rantai kemiskinan antargenerasi.
Sayuti menyampaikan di Kota Lhokseumawe terdapat 6.600 orang yang masuk kategori miskin ekstrem, atau sekitar 4 persen dari jumlah penduduk keseluruhan yaitu 197.339 ribu orang.
Untuk membantu mengentaskan kemiskinan, ia berharap di Kota Lhokseumawe ada sekolah rakyat. Sekolah rakyat akan mulai beroperasi pada Juli 2025.