Politikus PDIP Serahkan Dokumen Bukti Pemerkosaan Massal 1998 kepada Fadli Zon

1 month ago 24
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Mercy Chriesty Barends, menyerahkan tumpukan dokumen yang berisi bukti pemerkosaan massal dalam kerusuhan Mei 1998 kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Mercy menyerahkan dokumen cetak itu dalam rapat kerja Komisi X DPR bersama Fadli Zon hari ini.

"Saya datang dengan tiga dokumen resmi," kata Mercy di ruang rapat Komisi X DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Rabu, 2 Juli 2025. Dia merincikan dokumen itu terdiri dari temuan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Kerusuhan 1998, temuan Pelapor Khusus Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), dan laporan 10 tahun pasca konflik milik Komnas Perempuan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam pengantarnya, Mercy menceritakan bahwa ia terlibat langsung dalam tim pencari fakta kerusuhan Maluku tahun 1999-2001 bersama Komnas Perempuan. Sebagai aktivis, kata Mercy, ia mengaku ditekan saat mendokumentasikan kasus kekerasan seksual pada periode tersebut. 

Mercy bersaksi para korban saat itu tidak berani melapor karena mengalami represi luar biasa. Ia pun meyakini para korban pemerkosaan kerusuhan 1998 mengalami hal yang sama. "Kalau Bapak mempertanyakan kasus perkosaan massal dan seterusnya ini cukup amat sangat melukai kami, Pak," ujar Mercy. Dia mengulangi kalimat itu sebanyak dua kali. 

Mercy mendesak Fadli Zon untuk menghentikan penulisan ulang sejarah yang menuai kontroversi. "Daripada diteruskan dan berpolemik, mending dihentikan," ujarnya. Ia meyakini bila diteruskan maka banyak elemen masyarakat yang terluka karena pilah-pilih peristiwa yang dimasukkan ke dalam naskah sejarah baru. 

Sehingga ia berharap lewat tiga dokumen itu, Fadli Zon dapat mendapat memperoleh sudut pandang lain untuk memperkaya naskah sejarah baru. "Saya sampaikan seluruh dokumen ini secara resmi untuk menjadi bahan pertimbangan Pak Menteri sekali lagi."

Fadli Zon menuai kecaman atas pernyataannya yang menyebut peristiwa pemerkosaan massal pada 1998 hanya rumor. Fadli mengatakan pernyataan itu adalah pendapat pribadi dan tidak berkorelasi dengan sejarah.

Dia berujar, pernyataan yang jadi sumber kekisruhan itu adalah ketika dia mempersoalkan istilah massal pada kasus yang terjadi pada Mei 1998. Di mana, menurut dia, semestinya ada fakta yang jelas dan bukti akademiknya, termasuk siapa yang jadi korban dan di mana tempatnya.

“Itu pendapat saya pribadi. Ini enggak ada urusannya dengan sejarah, dan boleh kan dalam demokrasi itu berbeda pendapat. Kalau ada yang mempunyai bukti-bukti, ‘Ini loh namanya massal’, silakan,” ujar Fadli setelah memberikan materi di retret kepala daerah gelombang II di IPDN, Sumedang, Jawa Barat, Selasa, 24 Juni 2025, seperti diberitakan Antara.

Fadli tidak memungkiri adanya pemerkosaan pada Mei 1998, tetapi meragukan kasus tersebut bersifat massal. Karena, menurut dia, jika bersifat massal, artinya merupakan peristiwa sistematis, terstruktur, dan masif. 

Dia mempertanyakan apakah saat ini ada pihak yang bisa memberikan bukti unsur terstruktur, sistematis, dan masif itu. Dia tidak ingin diksi pemerkosaan massal itu justru mencoreng wajah Indonesia.

Ervana Trikarinaputri berkontribusi dalam tulisan ini
Read Entire Article