Politik Sepekan: Pencabutan IUP di Raja Ampat hingga Kritik ke Fadli Zon

1 month ago 19
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa peristiwa politik dirangkum Tempo dalam sepekan kemarin atau sejak 9 - 15 Juni 2025. Berita tersebut, di antaranya ihwal pencabutan izin usaha pertambangan (IUP) nikel di Raja Ampat hingga penyangkalan peristiwa kekerasan seksual di 1998.

Pemerintah Cabut 4 IUP Nikel di Raja Ampat

Setelah kunjungannya ke Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat Papua Barat Daya. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengumumkan, pencabutan izin usaha pertambangan (IUP) nikel milik 4 korporasi di Raja Ampat yang sebelumnya menuai hujan kritik.

Empat perusahaan yang dimaksud, ialah PT Anugerah Surya Pratama; PT Mulia Raymond Perkasa; PT Kawei Sejahtera Mining; dan PT Nurham. Menurut Bahlil, keempat perusahaan ini melanggar aturan lingkungan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kawasan perusahaan ini masuk kawasan geopark," kata Bahlil dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Selasa, 10 Juni 2025.

Kendati begitu, satu perusahaan atas nama PT Gag Nikel-anak perusahaan PT Antam Tbk tidak dicabut perizinannya. Bahlil mengatakan, konsesi PT Gag Nikel tidak berada di kawasan geopark Raja Ampat.

Dia menjelaskan, konsesi PT Gag Nikel berjarak sekitar 42 kilometer dari Piaynemo-kawasan geopark Raja Ampat. Ia juga mengklaim, korporasi ini memenuhi syarat analisis dampak lingkungan (amdal).

"Menurut hasil evaluasi tim, itu (PT Gag Nikel) bagus sekali," ujar Ketua Umum Partai Golkar itu.

Prabowo Tak Berencana Reshuffle Kabinet

Isu reshuffle kabinet mencuat usai Presiden Prabowo Subianto menyatakan bakal menyingkirkan para pejabat yang korup, melakukan penyelewengan, dan tidak setia kepada pemerintahan dalam pidatonya di peringatan Hari Lahir Pancasila, 2 Juni lalu.

Pada pidato itu, Prabowo memastikan tak ragu, tak memandang keluarga, suku, dan juga partai apabila figur tersebut tak setia kepada negara. "Yang tidak setia kepada negara, yang melanggar undang-undang akan kami tindak," kata Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Namun, sepuluh hari berselang Prabowo menyatakan tidak akan melakukan perombakan pada kabinetnya. Ia mengklaim para menterinya bekerja dengan baik meski sempat memperoleh kritik publik lantaran pernyataan dan kebijakan yang dianggap kontroversial.

Menurut dia, salah bicara yang sempat dilakukan para menterinya sehingga memicu kritik adalah hal yang lazim terjadi di negara demokrasi. "Sebagai pengguna, saya user, saya merasa menteri-menteri saya bekerja dengan baik," ujarnya.

Penyangkalan Fadli Zon Ihwal Kekerasan Seksual di 1998 Menuai Kecaman

Pelbagai kecaman dilayangkan kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyatakan, cerita tentang pemerkosaan saat kerusuhan di 1998 tidak memiliki bukti cukup untuk ditulis dalam sejarah resmi Indonesia.

Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mengecam pernyataaan itu. Mereka menegaskan, kekerasan seksual terhadap perempuan di 1998 merupakan fakta yang secara resmi diakui oleh negara.

"Penyangkalan ini bukan hanya menyakitkan, tapi juga memperpanjang impunitas," kata Komisioner Komnas Perempuan Dahlia Madanih, Ahad, 15 Juni 2025.

Gabungan Masyarakat dan Mahasiswa Indonesia di Belanda untuk Keadilan Sejarah mendesak Fadli Zon untuk mencabut penyangkalannya terkait kekerasan seksual di 1998 tak memiliki cukup bukti.

Perwakilan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Belanda Syukron Subkhi mengatakan, Fadli harus menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada para korban dan keluarga.

Ia mengingatkan, meski kelam dan pahit, sejarah harus tetap diakui sebagai bagian penting yang membentuk perjalanan bangsa. "Semestinya menjadi pengingat agar kekerasan kelam masa lalu tidak terulang kembali," ujar Syukron, Ahad, kemarin.

Tempo sempat menerbitkan laporan investigasi bertajuk "Pemerkosaan: Cerita dan Fakta" pada 6 Oktober 1998 atau setelah sempat dibreidel rezim Orde Baru pada 1994.

Koordinator Divisi Kekerasan Terhadap Perempuan dari Tim Relawan untuk Kemanusiaan Ita Fatia Nadia dalam laporan Tempo bertajuk "Jalan Panjang Tragedi Itu: Benarkan Ada Pemerkosaan Mei 1998" menyebut, pemerkosaan terhadap etnis Tionghoa saat kerusuhan Mei 1998 serupa dengan aksi pemerkosaan massal di Bosnia, Desember 1992 silam.

Masalahnya, pernyataan Ita menuai silang pendapat. Kepala Kepolisian Republik Indonesia saat itu Letnan Jenderal Roesmanhadi mengatakan, selama tidak ada bukti, pemerkosaan itu tidak ada.

Pada laporan Tempo bertajuk "Pemerkosaan Mei 1998: Susah Mencari Saksi Ahli, Apalagi Bukti" inilah disebutkan sulitnya pembuktian kasus pemerkosaan pada kerusuhan 1998. Salah satunya, mereka yang pernah menangani korban tak berani bersuara atas alasan kode etik.

Mereka yang dimaksud, ialah dokter yang pernah menangani korban kekerasan seksual. Ketua Ikatan Dokter Indonesia Pusat Merdias Almatsier mengatakan, meski pernyataan terdapat kasus pemerkosaan pada kerusuhan Mei 1998, cukup sulit bagi dokter untuk menyatakan kesaksian.

Alasannya, kata dia, bukan hanya kode etik, tapi juga undang-undang melarang dokter untuk mengungkapkan kondisi medik pasiennya. "Ini yang harus dijaga sampai mati oleh dokter," kata Almatsier, Oktober 1998.

Pilihan Editor: Cerita di Balik Penangguhan Kelulusan Gelar Doktor Bahlil Lahadalia


Eka Yudha Saputra, Hendrik Yaputra, dan Dinda Shabrina berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Read Entire Article