TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyatakan sejumlah guru tak jadi meneruskan proses seleksi untuk mengajar di sekolah rakyat. Gus Ipul mengatakan rata-rata guru yang tak melanjutkan proses seleksi itu karena keberatan ketika harus mengajar di tempat yang jauh dari tempat tinggalnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Rata-rata itu karena penempatannya ya. Tapi soal yang mengundurkan diri ini kami banyak cadangannya,” kata Gus Ipul dalam konferensi pers di Kantor Pusdiklat Kemensos, Jakarta Selatan, Rabu, 25 Juni 2025.
Selain guru, Mensos juga menuturkan ada beberapa anak yang ternyata tak jadi mengambil kesempatan untuk sekolah di sekolah rakyat. Ada beragam alasan. Salah satunya yang paling banyak, kata Gus Ipul, ialah anak tersebut sudah diterima di sekolah lain. “Bagi kami tidak ada masalah,” ujarnya.
Gus Ipul mengatakan pihaknya belum menerima berapa banyak data anak yang tak jadi menerima tawaran untuk sekolah di sekolah rakyat. Begitu pula jumlah guru yang tak jadi melanjutkan proses rekrutmen untuk mengajar di sekolah rakyat.
Dia juga menyampaikan pihaknya tak ingin memaksa keluarga yang memang tak berkehendak menyekolahkan anaknya di sekolah rakyat. “Kami tidak boleh memaksa. Yang terpenting kami sudah memberikan informasi. Mungkin saja mereka belum menerima informasi utuh tentang sekolah rakyat ini,” kata Gus Ipul.
Sekolah rakyat direncanakan akan beroperasi pada pekan kedua Juli 2025. Saat ini proses rekrutmen guru dan kepala sekolah, kata Gus Ipul, sudah hampir rampung. “Diperkirakan besok semua sudah selesai,” katanya.
Sekolah rakyat merupakan program dari Kementerian Sosial. Sekolah tersebut dirancang menyerupai sekolah asrama atau boarding school. Anak-anak yang mengikuti pembelajaran di sekolah rakyat akan dievaluasi secara berklala.
Kemensos akan bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang memiliki kompetensi mengukur beberapa aspek termasuk aspek gizi, kesehatan, tingkat IQ, kedisiplinan, kecerdasan mental, hingga kompetensi masing-masing murid.
Hasil pengukuran tersebut nantinya akan dilaporkan kepada orang tua, wali murid, dan publik setidaknya dalam setiap semester.
Dalam proses pembelajaran sekolah rakyat mengacu pada kurikulum standar pendidikan nasional (mata pelajaran formal). Selain itu, ada beberapa penambahan materi khusus yang bertujuan menekankan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan keterampilan sesuai kebutuhan siswa di lingkungan mereka.