Mengenal Tanda-tanda Keguguran Berdasarkan Jenisnya, Ketahui Apa yang Perlu Dilakukan

3 weeks ago 16
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta Kehamilan adalah masa yang penuh harapan bagi banyak perempuan. Namun, tidak semua kehamilan dapat berakhir dengan kelahiran yang sehat. Salah satu komplikasi yang paling ditakuti adalah keguguran, atau dalam istilah medis disebut spontaneous abortion. Keguguran adalah kondisi di mana kehamilan berakhir sebelum janin cukup berkembang untuk bertahan hidup di luar rahim.

Menurut data dari Cleveland Clinic, diperkirakan 10–20% kehamilan yang diketahui berakhir dengan keguguran, dan sebagian besar terjadi pada trimester pertama, yaitu sebelum usia kehamilan mencapai 13 minggu. Bahkan, banyak keguguran terjadi sebelum seorang perempuan menyadari bahwa dirinya hamil, sehingga angkanya bisa lebih tinggi lagi. Di sisi lain, laman NHS UK menyebutkan bahwa sekitar 1 dari 8 kehamilan yang diketahui juga berakhir dengan keguguran.

Meski menjadi kondisi yang umum, memahami tanda-tanda keguguran dan penanganannya secara tepat sangat penting agar perempuan dan pasangannya bisa segera mendapatkan bantuan medis dan dukungan emosional. Berikut ulasan Liputan6.com, Kamis (24/7/2025).

Tanda-tanda Keguguran Berdasarkan Jenisnya

Penting untuk memahami bahwa tanda-tanda keguguran bisa berbeda pada setiap wanita dan juga tergantung pada jenis keguguran yang terjadi. Berikut ini tanda-tanda keguguran berdasarkan jenisnya:

1. Abortus Insipiens (Keguguran yang Tidak Bisa Dihindari)

Pada kondisi ini, kehamilan masih ada dalam rahim, tetapi proses keguguran sedang berlangsung dan tidak dapat dicegah. Gejala utama yang dialami meliputi:

  • Perdarahan dari vagina yang lebih banyak dibanding bercak biasa.
  • Nyeri hebat di bagian bawah perut yang menyerupai kram menstruasi, tapi lebih intens.
  • Pembukaan serviks (leher rahim) yang dapat diketahui lewat pemeriksaan dalam oleh dokter kandungan.

Menurut informasi dari RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro, pada kasus abortus insipiens, embrio atau janin belum keluar dari rahim, tetapi sudah berada dalam kondisi berisiko tinggi untuk luruh. Dalam banyak kasus, bila tidak ditangani secara medis, kondisi ini akan berkembang menjadi abortus inkomplit atau komplit.

Apa yang perlu dilakukan:

Segera hubungi rumah sakit atau layanan kesehatan. Dokter mungkin akan melakukan pemantauan ketat atau memberikan obat untuk mempercepat proses evakuasi jaringan, tergantung kondisi klinis pasien.

2. Abortus Inkomplit (Keguguran Tidak Lengkap)

Jenis ini terjadi ketika sebagian jaringan kehamilan telah luruh dari rahim, namun masih ada sisa yang tertinggal, seperti plasenta atau jaringan embrionik.

Gejalanya antara lain:

  • Perdarahan berat yang berlangsung terus-menerus dan tidak berhenti dalam waktu singkat.
  • Nyeri hebat atau kontraksi berulang, mirip dengan proses melahirkan dalam skala lebih kecil.
  • Keluar jaringan dari vagina, bisa berupa gumpalan darah atau jaringan janin.
  • Rasa lemas atau pusing, yang bisa menjadi tanda kehilangan darah cukup banyak.

Menurut Cleveland Clinic, kondisi ini membutuhkan perhatian medis segera karena jaringan yang tertinggal bisa menyebabkan infeksi rahim (endometritis) atau perdarahan berkepanjangan. Jika dibiarkan, pasien berisiko mengalami komplikasi serius seperti sepsis.

Apa yang perlu dilakukan:

Biasanya memerlukan tindakan kuretase atau pemberian obat misoprostol untuk membersihkan rahim. Pemberian antibiotik juga penting jika ada tanda-tanda infeksi.

3. Abortus Komplit (Keguguran Lengkap)

Pada jenis keguguran ini, seluruh jaringan kehamilan telah keluar dari rahim secara alami. Biasanya terjadi pada usia kehamilan yang masih sangat muda.

Tanda-tandanya meliputi:

  • Perdarahan yang berkurang drastis setelah jaringan kehamilan keluar seluruhnya.
  • Nyeri perut yang mereda secara signifikan.
  • Rahim kembali mengecil, dan serviks menutup kembali secara alami.

Menurut laman NHS UK, banyak wanita yang mengalami keguguran lengkap tidak lagi memerlukan intervensi medis, hanya pemantauan lanjutan untuk memastikan tidak ada jaringan yang tertinggal.

Apa yang perlu dilakukan:

Walau terlihat selesai, tetap perlu dilakukan pemeriksaan USG atau pengukuran hCG untuk memastikan rahim benar-benar bersih. Kadang masih diperlukan terapi tambahan seperti antibiotik atau pemeriksaan lanjutan bila terjadi infeksi sekunder.

4. Missed Abortion (Keguguran yang Terlewatkan)

Missed abortion adalah kondisi di mana janin telah meninggal di dalam rahim, namun tubuh ibu tidak merespon dengan tanda-tanda fisik keguguran seperti perdarahan atau nyeri.

Gejala yang sering tidak muncul, sehingga banyak ibu yang tidak menyadari keguguran sudah terjadi. Biasanya diketahui saat:

  • USG menunjukkan tidak adanya detak jantung janin.
  • Kantong kehamilan tampak kosong (blighted ovum) atau janin tidak berkembang sesuai usia kehamilan.
  • Hormon hCG tidak meningkat seperti seharusnya.

Informasi dari Cleveland Clinic menyebutkan bahwa missed abortion seringkali terjadi karena kelainan kromosom, yang terjadi secara acak tanpa penyebab yang jelas.

Apa yang perlu dilakukan:

Dokter akan memberi pilihan berupa tindakan kuretase, obat peluruh, atau menunggu proses alami keluar sendiri. Namun, pengawasan ketat tetap dibutuhkan agar tidak terjadi komplikasi infeksi.

5. Recurrent Abortion (Keguguran Berulang)

Kondisi ini ditetapkan bila seorang perempuan mengalami dua kali atau lebih keguguran secara berturut-turut. Meskipun langka, kejadian ini sangat memengaruhi kondisi psikologis dan memerlukan pemeriksaan menyeluruh.

Tanda-tandanya serupa dengan keguguran biasa, namun yang membedakan adalah frekuensi dan pola kejadian.

Penyebab yang umum menurut RSUP Soeradji dan Kemenkes RI meliputi:

  • Kelainan genetik atau kromosom pada ibu atau ayah.
  • Penyakit autoimun seperti sindrom antifosfolipid.
  • Masalah pembekuan darah.
  • Kelainan bentuk rahim atau kelemahan serviks.

Apa yang perlu dilakukan:

Pasien dengan riwayat keguguran berulang perlu menjalani serangkaian pemeriksaan seperti USG transvaginal, tes genetik, dan tes darah lengkap. Dokter dapat memberikan terapi hormonal, pengencer darah, atau intervensi medis khusus untuk meningkatkan peluang kehamilan yang sukses.

Penyebab Keguguran

Banyak faktor yang bisa menyebabkan keguguran, namun penyebab paling umum adalah kelainan kromosom, seperti dijelaskan dalam laman Cleveland Clinic dan NHS:

  • Kelainan kromosom: menyebabkan janin tidak berkembang normal atau kehamilan kosong (blighted ovum).
  • Usia ibu hamil: risiko meningkat di atas usia 35 tahun.
  • Penyakit infeksi: rubella, toxoplasmosis, sifilis, HIV, dan lainnya.
  • Penyakit autoimun: seperti lupus dan sindrom antifosfolipid.
  • Gangguan hormon: misalnya PCOS dan penyakit tiroid.
  • Kelainan rahim atau leher rahim.
  • Gaya hidup tidak sehat: merokok, alkohol, NAPZA.
  • Obat-obatan tertentu: termasuk isotretinoin, methotrexate.
  • Kondisi medis serius: diabetes yang tidak terkontrol, penyakit ginjal, dan malnutrisi parah.

Cara Menghindari Risiko Keguguran

Meski tidak semua keguguran bisa dicegah, beberapa hal berikut bisa membantu menurunkan risikonya:

  • Hindari merokok, alkohol, dan NAPZA selama hamil.
  • Kelola kondisi medis seperti diabetes atau penyakit tiroid sebelum dan selama kehamilan.
  • Jaga berat badan ideal, baik sebelum maupun selama hamil.
  • Rutin periksa kehamilan, agar setiap gangguan bisa dideteksi lebih awal.
  • Vaksinasi dan hindari infeksi, terutama TORCH.
  • Hindari paparan zat beracun, radiasi, atau lingkungan kerja berisiko tinggi.

FAQ tenteng Keguguran

1. Apakah keg...

Read Entire Article