INFO NASIONAL — Kementerian Sosial menyalurkan bantuan logistik kepada korban tanah longsor dan pergerakan tanah di Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Purwakarta, Jawa Barat.
Pelaksana Tugas Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Masryani Mansyur, mengatakan bantuan ini berdasarkan arahan Menteri Sosial Saifullah Yusuf agar jajarannya segera mengirimkan bertindak. “Bantuan disalurkan bertahap melalui Gudang Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat," ujarnya di Jakarta pada Ahad malam, 15 Juni 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bantuan tahap pertama senilai Rp21,6 juta terdiri atas 13 paket perlengkapan anak (kidsware), 30 lembar selimut, 5 terpal, dan 1 paket penjernih air. Untuk tahap kedua, bantuan yang dikirim senilai Rp233,3 juta mencakup 1 unit perlengkapan dapur umum, 10 unit tenda keluarga, 50 tenda gulung, 50 kasur, 200 paket makanan siap saji, 100 paket lauk pauk, 30 paket sandang dewasa, 30 paket sandang anak, 50 alat kebutuhan keluarga (family kit), 50 selimut, dan 50 kidsware.
Dukungan dari APBD II Kabupaten Purwakarta juga telah disalurkan, berupa 30 kaleng biskuit Roma, 5 liter susu full cream, radio, popok dewasa, serta perlengkapan sekolah, yaitu 12 setel seragam SD, 2 stel seragam SMP, dan 15 pasang sandal jepit.
Menurut informasi dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Purwakarta dan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, bencana tersebut berdampak pada 56 kepala keluarga (KK) atau 206 jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 84 jiwa (26 KK) masih mengungsi di Desa Pasir Munjul, Kecamatan Sukatani. Tercatat, 72 rumah yang mengalami kerusakan, dan luas area terdampak diperkirakan mencapai 18.757,15 meter persegi.
Sebagai langkah antisipatif, aliran listrik di sekitar lokasi bencana dipadamkan sementara. Petugas juga telah memasang garis pengaman dan melakukan monitoring intensif terhadap potensi gerakan tanah susulan serta membantu evakuasi warga terdampak ke kantor desa setempat.
Tanah longsor pertama terjadi pada Ahad, 20 April 2025, disusul pergerakan tanah tambahan pada 23 April, 19 Mei, dan terakhir pada 11 Juni pukul 20:32 WIB. Faktor pemicu antara lain curah hujan tinggi, lereng curam tanpa vegetasi memadai, serta sistem drainase yang tidak optimal. Lokasi terdampak meliputi Kampung Cigintung dan Kampung Sukamulya, Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, yang berada dalam zona kerentanan gerakan tanah kategori menengah. (*)