Liputan6.com, Jakarta Para penjahat siber selalu mencari celah untuk membobol sistem keamanan platform digital demi keuntungan pribadi. Mereka tidak hanya mengincar data pribadi biasa, tetapi juga menargetkan saldo dompet digital yang jumlah simpanannya besar. Dompet digital menyimpan dana sekaligus informasi penting pengguna dalam satu genggaman, sehingga menjadi sasaran kriminal.
Dengan berbagai metode, pelaku kejahatan kerap memanfaatkan kelengahan pengguna dan celah keamanan platform untuk melakukan aksinya. Biar kamu lebih paham menjaga akun dan saldo digital, ketahui cara penjahat mencuri akun dan simpanan kamu.
Cara Penjahat Mencuri Akun dan Simpanan Uang Digital
1. Phishing
Dalam trik ini, pelaku menyamar sebagai pihak resmi, seperti layanan dompet digital, bank, atau e-commerce, lalu mengirimkan tautan palsu yang terlihat meyakinkan. Ketika korban mengklik dan memasukkan informasi login atau OTP, data itu langsung jatuh ke tangan pelaku. Mereka pun dapat mengakses akun kamu serta menarik saldo dalam hitungan menit.
2. SIM Swap
Pelaku SIM swap bekerja dalam beberapa langkah terkoordinasi. Pertama, mereka mengumpulkan data pribadi korban, seperti nama, tanggal lahir, hingga informasi finansial, bisa melalui cara phishing, media sosial, atau kebocoran data online.
Dengan informasi tersebut, pelaku kemudian menghubungi penyedia layanan seluler dan berpura-pura sebagai korban yang kehilangan atau merusak SIM, lalu meminta nomor dipindahkan ke kartu SIM baru milik mereka. Setelah proses ini berhasil, SIM asli korban mati, dan pelaku dapat mengendalikan nomor tersebut, termasuk dapat me-reset password serta memasuki akun dompet digital korban.
3. Pencurian Data Bermodal NIK dan Identitas Pribadi
Pelaku dapat menjalankan aksi kejahatan sibernya dengan mencuri atau memanfaatkan kebocoran data dari platform, aplikasi maupun layanan pihak ketiga. Setelah memiliki data lengkap seperti NIK, nama ibu kandung, dan tanggal lahir, mereka bisa memverifikasi identitas secara ilegal dan me-reset akses ke akun dompet digital kamu.
4. Eksploitasi Akun dari HP Curian atau Temuan
Jika ponselmu hilang atau jatuh ke tangan orang lain karena pencurian, maka penjahat dapat memanfaatkannya untuk membobol aplikasi di dalamnya. Hal ini mungkin terjadi kalau kamu tidak memasang pengaman layar seperti PIN, password, atau biometrik, sehingga pelaku bisa membuka dompet digital yang masih login.
Mereka dapat melakukan transfer saldo, membeli pulsa, atau memanfaatkan fitur lain tanpa hambatan. Kalau akun email dan aplikasi keuangan lain juga terbuka, pelaku berpeluang mengambil alih lebih banyak akses. Sering kali, korban baru sadar setelah saldonya ludes total.
Seiring masih maraknya kejahatan siber, DANA, secara konsisten mengedukasi masyarakat melalui campaign #AmanDariBadman. DANA berkomitmen memberi bantuan secara cepat dan tepat untuk mengatasi masalah saldo hilang dengan Jaminan 100% Uang Kembali.