Liputan6.com, Jakarta - Kenaikan harga komponen selalu menjadi pertimbangan dalam menentukan komitmen untuk merakit setup PC, terutama mahalnya harga kartu grafis bagi sebagian orang.
Mengutip Digital Trends, Selasa (29/7/2025), beberapa kasus seperti thermal throttling (penurunan performa akibat panas), crash, dan penurunan performa secara drastis sebenarnya dapat diatasi tanpa meningkatkan perangkat keras.
Hal ini memungkinkan kamu untuk meningkatkan performa setup PC tanpa keluar uang terlalu banyak. Salah satu cara yang daapt dipakai adalah troubleshooting PC secara keseluruhan.
Dengan troubleshooting, kamu dapat mengetahui apa saja yang menjadi kendala bagi PC kamu. Mulai dari ranah perangkat lunak, hingga semua sektor perangkat keras dapat di periksa kesehatannya secara berkala.
Hasil pengecekan ini bisa menjadi pedoman lebih lanjut jika terjadi masalah yang sama pada perangkat milikmu. Menekan keluarnya uang untuk servis yang bisa dilakukan sendiri.
Berdasarkan pengalaman penulis pribadi, berapa upaya lain dapat ditempuh seperti membersihkan akumulasi sampah dari waktu ke waktu di Recycle Bin, sampai mempelajari cara instal ulang Windows untuk sampah tak terlihat di sistem.
Jika kamu tidak memiliki waktu cukup untuk mempelajari hal tersebut, kamu bisa mencoba untuk mematikan aplikasi startup melalui Task Manager agar perangkat bisa booting lebih cepat.
Upaya lain yang dapat ditempuh di antaranya melakukan pembaruan driver perangkat lunak, memasang antivirus terbaik lalu memindai PC secara menyeluruh, dan membersihkan file sementara dari sistem “Run”.
Selain itu, jika kamu masih memiliki sedikit uang, kamu bisa mencoba untuk meningkatkan beberapa komponen penunjang yang biasanya lebih murah ketimbang komponen utama. Berikut beberapa saran upgrade PC hemat.
Tips Meningkatkan Performa PC
1. Pilih RAM berkapasitas besar
Sebenarnya, PC gaming pada umumnya tidak memerlukan RAM besar sampai 64GB ke atas. Jika RAM yang kamu miliki sudah berkapasitas 32GB secara total, hal ini sudah cukup mengingat terbatasnya anggaran.
2. Perhatikan jenis dan generasi RAM
Hal ini cukup krusial untuk diperhatikan karena setiap motherboard keluaran tahun tertentu memiliki jenis dan generasi yang berbeda.
Jika motherboard hanya mendukung pemasangan RAM DDR4, jangan pernah coba-coba untuk memakai DDR5.
3. Jangan lupakan kecepatan RAM
Komponen ini sendiri memang berfungsi untuk menunjang aktivitas multitasking. Oleh karena itu, cobalah mencari komponen dengan kecepatan maksimal yang didukung motherboard. Kecepatan di luar batas dukungan akan diturunkan
4. Pertimbangkan untuk membeli SSD
Peningkatan teknologi penyimpanan data dari HDD ke SSD akan sangat terasa bagi pengguna PC keluaran lama.
SSD menggunakan teknologi yang sama dengan RAM, hal ini membuat proses perpindahan dan penyimpanan data lebih cepat serta efisien, mempersingkat booting saat menghidupkan PC.
5. Pertimbangkan untuk meningkatkan CPU
penggunaan seri CPU tinggi yang didukung oleh motherboard akan membuat performa meningkat. Karena CPU adalah komponen utama dalam mengatur kinerja PC, proses penggantiannya akan lebih sulit ketimbang RAM atau SSD.
6. Ganti sistem pendinginan PC
Thermal throttling akan sering terjadi apabila suhu CPU maupun GPU mengalami kenaikan drastis hingga 100° Celcius. Belilah kipas pendingin dan pasta thermal untuk menekan angka suhu.
Cara Melakukan Upgrade Windows
Bila dirasa cara di atas kurang memaksimalkan performa PC, kamu dapat melakukan peningkatan gratis ke Windows 11, kunjungi Windows.com untuk mengunduh aplikasi PC Health Check.
Jika kamu membeli laptop atau PC baru saat ini, kemungkinan besar komputer itu telah memenuhi syarat untuk mendapatkan upgrade gratis.
Mengutip laman resmi Microsoft, standar minimum komputer kamu harus ditopang prosesor 64 bit dengan kecepatan minimal 1GHz dan dual core, lalu RAM 4GB dan ruang penyimpanan 64GB. Sebagai perbandingan, Windows 10 cuma butuh RAM 2GB dan ruang penyimpanan 32GB.
Selain itu, layar laptop kamu minimum juga harus berukuran 9 inci dengan resolusi HD 720p.
Syarat untuk mendapat Windows 11 lainnya adalah komputer kamu harus mendukung UEFI, Secure Boot, dan Trusted Platform Module (TPM) 2.0. Juga kartu grafisnya harus kompatibel dengan antarmuka pemrograman aplikasi (API) DirectX 12 atau lebih baru dengan driver WDDM 2.0.