Koalisi Cek Fakta Kecam Propaganda Berlabel Cek Fakta oleh PCO

1 month ago 28
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Cek Fakta yang terdiri dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo), dan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) mengecam narasi yang dipublikasikan Kantor Komunikasi Kepresidenan RI atau Presidential Communication Office (PCO) lewat sejumlah konten di akun Instagram @cekfakta.ri milik pemerintah. Dalam unggahannya, PCO melabeli berbagai pemberitaan dan pemeriksaan fakta institusi cek fakta sebagai 'click bait'. Hal ini dinilai sebagai serangan tak berdasar pada kredibilitas jurnalisme dan kualitas media arus utama.

Mekanisme dan metodologi pemeriksaan fakta pada akun yang pertama kali mengunggah kontennya pada 21 Mei 2025 itu juga dipertanyakan. Pasalnya, PCO mengklaim @cekfakta.ri merupakan kanal untuk meluruskan informasi yang terpapar disinformasi, fitnah, dan kebencian. Namun, belakangan justru mengunggah konten takarir dengan label tanpa menampilkan disinformasi yang dimaksud, termasuk bagaimana metode mengecek kebenaran informasi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Alih-alih menjadi konten pemeriksaan fakta, unggahan tersebut dinilai lebih mendekati propaganda. Sebab, akun PCO itu tidak menjelaskan informasi apa yang tidak tepat, tapi hanya berdasarkan klaim versi pemerintah. “Ini berbeda dengan kerja cek fakta anggota koalisi Cek Fakta yang menjunjung prinsip imparsial sesuai standar dari International Fact Checking Network (IFCN),” kata Koordinator Koalisi Cek Fakta, Adi Marsiela kepada Tempo, 13 Juni 2025.

Tangkapan layar unggahan akun instagram @cekfakta.ri yang melabeli pemberitaan media 'click bait'.

Label ‘click bait’ menurut Adi juga tak layak disematkan, karena setiap media yang mempublikasikan artikelnya pasti telah menerapkan prosedur jurnalistik. Upaya ini dapat merugikan perusahaan media dalam mendapatkan kepercayaan masyarakat. “Ini juga tidak sejalan dengan semangat kemerdekaan pers yang dijamin Undang-undang (Pers),” ujarnya.

Kepala Pusat Komunikasi, Media, dan Studi Budaya Universitas Padjajaran, Kunto Adi Wibowo menjelaskan bahwa fungsi cek fakta semestinya tunduk sepenuhnya pada prinsip-prinsip jurnalistik, karena ia bagian tak terpisahkan dari praktik jurnalisme. Namun yang dilakukan PCO justru menjadikan cek fakta sebagai senjata politik mematahkan kritik, bukan untuk menjawabnya. “Tujuannya meruntuhkan kredibilitas pengkritik dan kepercayaan publik pada media. Ini berbahaya bagi demokrasi dan merupakan playbook khas rezim otoriter,” ujar Kunto. 

Selain itu, PCO bukan institusi media yang terikat oleh kode etik jurnalistik. Adanya kepentingan politik itu membuat Kunto mempertanyakan metodologi yang digunakan PCO dalam memeriksa fakta. Menurut Kunto, masalah perbedaan versi itu tidak berasal dari tidak dijalankannya mekanisme hak jawab oleh pemerintah. “Melainkan pada niat untuk mengaburkan fakta dan mendiskreditkan media atau aktivis mengkritik,” katanya.

Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Wahyu Dhyatmika juga menilai PCO sedang melakukan sensor atas pemberitaan media dengan memberikan label ‘click bait’ tanpa dasar data yang memadai. Apalagi pemberian label ‘click bait’ itu dibarengi dengan publikasi konten propaganda pemerintah yang diklaim sebagai cek fakta. 

“PCO sepertinya tengah menantang kuasa media dalam pembentukan narasi publik. Cara termudah melawannya adalah dng konsisten mendorong keberadaan publisher’s right media berkualitas,” ujarnya.

Melalui rilis tertulisnya yang diterima Tempo, Koalisi Cek Fakta juga mendorong Kantor Komunikasi Kepresidenan menempuh prosedur hak jawab maupun mekanisme keberatan kepada Dewan Pers atas konten berita yang tayang di media massa. 

Selain itu, Koalisi Cek Fakta meminta agar Kantor Komunikasi Kepresidenan transparan mengenai metodologi pemeriksaan fakta atas klaim-klaim yang diunggah ke media sosial. Termasuk mendesak PCO mengganti nama akun @cekfakta.ri dengan nama lain karena narasi dan kontennya tidak sesuai dengan prinsip dan standar IFCN.

Read Entire Article