Ingatkan Pentingnya Pancasila, Lukman Hakim Sepakat Perlunya UU BPIP

3 weeks ago 7
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

INFO NASIONAL – Mantan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan kembali pentingnya Pancasila sehingga perlu diatur dalam regulasi. Hal itu dia sampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat (Baleg DPR) soal penyusunan Rancangan Undang-Undang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, belum lama ini.

“Sekadar menyegarkan ingatan kita bersama saja. Karena asumsinya tentu saya memahami bahwa Bapak-Ibu sekalian juga sudah mengetahui dengan baik. Tapi ini sekadar menyegarkan ingatan kita bersama bahwa Pancasila itu hakikatnya adalah landasan filosofis bagi bangsa ini, bangsa Indonesia yang sangat majemuk, yang sangat heterogen,” kata Wakil Ketua MPR RI periode 2009-2014 itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pancasila, kata Lukman, memiliki fungsi tidak hanya menjaga dan memelihara Indonesia. “Saya sering di banyak kesempatan menyatakan bahwa ciri keindonesiaan kita itu dua, keberagaman dan keberagamaan.” 

Keberagaman itu menurut dia berupa kemajemukan, heterogenitas. Sementara keberagamaan adalah spiritualitas, religiusitas. “Nah, Pancasila itu tidak hanya untuk menjaga keindonesiaan kita itu, tapi juga utamanya untuk mengembangkan kesejahteraan sosial seluruh bangsa Indonesia.”

Pancasila menurut Lukman sesungguhnya adalah titik temu. “Pancasila bukan dogma, dia landasan filosofis ideologi yang terbuka, yang merupakan titik temu dari konsensus ideologi negara.”

Dia pun mengajak untuk mengingat kembali di era 1945, dimana terdapat prinsip-prinsip dalam  perumusan Pancasila seperti pemikiran nasionalisme, internasionalisme, demokrasi, kesejahteraan, dan ketuhanan. “Itu semua diambil oleh para pendiri bangsa, lalu terwujudlah lima sila yang kita kenal dalam Pancasila.” Lukman menambahkan, “Pancasila adalah titik temu ideologi besar, itu merupakan konsensus yang moderat bagi saya.”

Tidak hanya itu, Pancasila menurut Lukman juga merupakan konsensus kemajemukan aspirasi masyarakat yang sangat beragam. “Jadi, Pancasila mengkompromikan dua aspirasi besar itu.” Pancasila, lanjut dia, juga titik temu dari kemajemukan. 

“Yang perlu diingat adalah tidak hanya kemajemukan tetapi keberagamaan. Jauh sebelum agama-agama besar hadir di Nusantara, masyarakat kita memiliki keyakinan animisme, dinamisme yang pada hakekatnya adalah spiritualisme lalu kemudian berwujud kepada religiusitas keberagaman. Ciri ini yang begitu melekat pada Pancasila yang tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa lain.”

Pancasila itu, kata Lukman sangat penting. “Dan ini perlu diatur dalam regulasi,” ucap dia. Terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan ketika ingin menghadirkan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dalam undang-undang.

Pertama, reaktualisasi nilai paradigmatik yang ada dalam kelima sila Pancasila. Kedua, merawat ekosistemnya. Sementara ketiga, memperbanyak teladan atau role model.

Sebelumnya di kegiatan yang sama, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Asshiddiqie menilai keberadaan Undang-Undang BPIP sangat dibutuhkan di Indonesia. “Undang-undang tentang BPIP ini penting sekali,” kata dia. Menurut Jimly, hal ini dikarenakan kehadiran BPIP itu sendiri sangat penting. “Enggak ada yang ngurus ideologi berbangsa dan bernegara, maka, badan yang mengurus ini saking pentingnya harus diatur dengan benar.”

Rancangan UU BPIP menurut dia harus segera disusun dan ditetapkan. “Karena ide untuk membuat undang-undang ini sudah berapa tahun ini. Nah, jadi saya mendukung RUU BPIP ini segera dibahas melalui prosedur formal untuk ditetapkan menjadi undang-undang.” Apalagi, lanjut Jimly, dalam pemerintahan Presiden Prabowo dan Gibran, RUU BPIP ini masuk Asta cita Pertama mengenai Penguatan Ideologi Pancasila, Demokrasi, dan Hak Asasi Manusia (HAM), sehingga harus segera dituntaskan. (*)

Read Entire Article