Dua Politikus PDIP Menangis saat Fadli Zon Meragukan Pemerkosaan Massal 1998

1 month ago 23
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Mercy Chriesty Barends menangis saat mendengar Menteri Kebudayaan Fadli Zon meragukan pemerkosaan massal dalam kerusuhan 1998. Mulanya Fadli Zon menjelaskan, bahwa ia mengakui adanya pemerkosaan di tahun tersebut.

Namun, ia keberatan dengan penggunaan kata 'massal' karena belum ada bukti yang menunjukkan bahwa pemerkosaan 1998 dilakukan secara sistematis. Saat mendengar itu, Wakil Ketua Komisi X DPR Maria Yohana Esti Wijayati menitikkan air mata dan menyela Fadli Zon. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Semakin Pak Fadli Zon ini bicara, rasanya kenapa semakin sakit ya? Soal pemerkosaan, mungkin sebaiknya enggak perlu di forum ini, Pak," kata Esti di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Rabu, 2 Juli 2025.

Esti menilai Fadli tidak memiliki sensitivitas terhadap kejadian yang dialami oleh korban pemerkosaan massal. Ia mengatakan Fadli Zon terlalu mengedepankan teori karena menuntut pembuktian dan mengesampingkan kesaksian korban.  

"Penjelasan Bapak yang sangat berteori seperti ini, dengan mengatakan Bapak juga aktivis pada saat itu, itu justru akan semakin membuat luka dalam," ujarnya. 

Di tengah-tengah itu, Fadli Zon menginterupsi dengan mengatakan bahwa ia mengakui pemerkosaan pada 1998. Suasana rapat sedikit memanas karena politikus PDIP lainnya juga ingin membantah argumen Fadli Zon. Hal itu dilakukan oleh Mercy Chriesty Barends yang dalam rapat itu sempat menyerahkan tiga dokumen bukti pemerkosaan massal 1998 kepada Fadli Zon. 

Mercy menceritakan bahwa ia terlibat langsung sebagai tim pencari fakta kasus pemerkosaan dalam kerusuhan Maluku 1999-2001. Ia menjadi emosional saat mengingat betapa ia harus mendata dokumentasi kejadian lampau tersebut. Hatinya makin tersayat karena Fadli Zon menyangkal pemerkosaan massal. 

"Bapak bicara dari tadi, saya itu menahan (tangis). Sangat menahan," ujarnya. "Bapak bilang tidak terima yang massal, Pak, kebetulan sebagian besar itu satu etnis. Ini kita tidak ingin membuka sejarah kelam itu," katanya.

Mercy menegaskan kesamaan identitas etnis korban dalam pemerkosaan 1998 tidak bisa diabaikan. "Kalau dia sporadis bisa siapa saja, satu etnis, Pak," katanya sambil menangis.

Usai mendengar itu Fadli Zon menyampaikan permohonan maaf karena mengakui tidak sensitif. Politikus Partai Gerindra itu menyatakan bahwa ia mengutuk dan mengecam tindakan pemerkosaan. Namun, ia menegaskan bahwa pembuktian diperlukan untuk menyimpulkan pemerkosaan massal.

"Kalau ada sedikit perbedaan pendapat terkait dengan diksi itu, yang menurut saya itu pendapat pribadi, ya mungkin kita bisa dokumentasikan secara lebih teliti lagi ke depan," tuturnya. 

Read Entire Article