DPR Heran Laporan Keuangan Kemendikdasmen Tetap WTP Meski Ada Kasus Chromebook

3 weeks ago 7
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Ferdiansyah mempertanyakan laporan keuangan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yang mendapat opini wajar tanpa pengecualian sejak 2013 hingga 2024. Dia menyinggung ihwal kasus pengadaan Chromebook yang terjadi di instansi yang sebelumnya bernama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi periode 2019 hingga 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ini menjadi kontradiktif. WTP, tapi ada kasus yang cukup besar dan memalukan dunia pendidikan," kata Ferdiansyah dalam rapat kerja Komisi X bersama Mendikdasmen Abdul Mu'ti di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu, 16 Juli 2025.

Menurut dia, kasus korupsi yang terjadi di era kepemimpinan Nadiem Makarim itu harus menjadi catatan. Baik perbaikan secara administrasi, laporan keuangan, dan penerapan yang sesuai dengan aturan-aturan.

Politikus Partai Golkar ini meminta agar capaian opini WTP dalam laporan keuangan Kemendikdasmen itu tidak membuat pemerintah bangga. Terlebih lagi, kata dia, masih ada masalah besar yang sedang diselidiki aparat penegak hukum. "WTP seharusnya jangan menimbulkan berbagai masalah," ujar dia.

Dalam rapat itu, Mendikdasmen Abdul Mu'ti memaparkan capaian laporan keuangan kementeriannya. Dia mengklaim kementeriannya telah 12 kali berturut-turut mendapat opini WTP dari Badan Pemeriksa Keuangan. "Kementerian Pendidikan telah 12 kali, dari 2013 sampai 2024 mendapat opini WTP," katanya di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu, 16 Juli 2025.

Menurut dia, indikator pemberian opini laporan keuangan itu sudah jelas. Salah satunya ialah karena kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.

Adapun kasus korupsi pengadaan Chromebook di Kementerian Pendidikan yang merugikan negara Rp 1,9 triliun ini masih diusut oleh Kejaksaan Agung. Empat tersangka telah ditetapkan dalam kasus ini, yaitu mantan staf khusus Nadiem Makarim, Jurist Tan; mantan konsultan Kemendikbudristek, Ibrahim Arief; Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek periode 2020-2021, Sri Wahyuningsih; dan Direktur Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kemendikbudristek 2020-2021, Mulatsyah.

Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung Abdul Qohar mengatakan, Kemendikbudristek pada periode 2020-2022 melakukan pengadaan teknologi informasi dan komunikasi atau TIK untuk satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan total anggaran Rp 9,3 triliun.

Dana itu bersumber dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN di Kemendikbudristek dan dana alokasi khusus atau DAK.

Pengadaan itu disebarkan ke seluruh wilayah Indonesia termasuk ke daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar atau 3T sebanyak 1,2 juta unit laptop. Dalam pelaksanaannya, penyidik menemukan adanya kongkalikong antara pihak penguasa anggaran dan pihak lain untuk mengarahkan agar pengadaan itu diarahkan kepada suatu produk tertentu, yakni Chromebook. Padahal Chromebook diketahui memiliki banyak kelemahan untuk daerah 3T.

Jihan Ristiyanti berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article