Digeruduk Koalisi Sipil Saat Rapat di DPR, Fadli Zon: Saya Dulu Pernah Begitu

1 month ago 22
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Impunitas menggeruduk Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat sedang rapat kerja bersama Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat hari ini. Sekitar 10 orang menginterupsi giliran Fadli Zon yang akan menanggapi komentar para legislator. 

Menurut Fadli Zon, demonstrasi di rapat terbuka itu bukan suatu hal yang perlu dipersoalkan. "Biasa sajalah. Saya dulu juga pernah kayak begitu. Ya menurut saya aspirasi, kan," kata Fadli ketika ditemui usai rapat di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Rabu, 2 Juli 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam seruannya, koalisi sipil itu menuntut pemerintah untuk menghentikan proyek penulisan ulang sejarah dan meminta Fadli Zon meminta maaf usai menuding pemerkosaan massal 1998 sebatas rumor belaka. 

Kendati diprotes, Fadli menyatakan bahwa proyek penulisan sejarah akan tetap berlanjut. Naskah sejarah baru itu akan diujikan ke publik dan ditargetkan rampung pada Agustus bertepatan dengan peringatan kemerdekaan Indonesia yang ke-80 tahun. 

"Enggak (ditunda). Kami akan melakukan uji publik terhadap apa yang ditulis pada bulan Juli," ujar mantan Wakil Ketua DPR itu. Uji publik itu dilakukan untuk mendapatkan masukan dari berbagai pemangku kepentingan sejarah. Ia menyebut di antaranya arkeolog dan perguruan tinggi. 

Fadli Zon mengklaim tidak ada yang ditutup-tutupi dalam penulisan ulang sejarah. Ia meminta masyarakat untuk menyampaikan kritik penulisan ulang sejarah saat naskahnya diujikan ke publik. "Misalnya Anda wartawan lagi menulis, masa belum selesai langsung tiba-tiba dihakimi? Baru satu paragraf terus langsung dihakimi. Tunggu dulu dong selesai," ujar politikus Partai Gerindra tersebut.

Koalisi sipil mengatakan interupsi ini merupakan aksi simbolis untuk memprotes adanya pemutihan sejarah dan juga mengecam pernyataan Fadli Zon yang mengatakan pemerkosaan massal 1998 adalah rumor yang tidak ada buktinya. 

"Kami hadir untuk mengecam serta memberi teguran kepada Fadli Zon agar meminta maaf kepada publik dan juga mengakui kesalahannya," kata Jane Rosalina, saat ditemui di sekitar Kompleks Parlemen DPR, Jakarta, pada Rabu, 2 Juli 2025.

Pantauan Tempo, massa aksi yang berjumlah sekitar 10 orang mengikuti rapat kerja yang berlangsung terbuka sejak pukul 10.00 WIB. Mereka duduk di balkon atas. Setelah masing-masing fraksi DPR meberikan tanggapan atas pemaparan Fadli Zon, massa yang hadir membentangkan spanduk warna hitam bertuliskan 'Tuntaskan Kasus Pelanggaran HAM Berat'.

Interupsi itu berlangsung singkat. Wakil Ketua Komisi X Lalu Hardian Irfani lalu meminta massa aksi untuk kembali duduk dan memanggil Pengamanan Dalam DPR mengambil alih. "Cukup ya, tolong kembali ke tempat masing-masing. Pamdal tolong diamankan," ucapnya saat rapat. 

Selepas itu, Pamdal menggiring massa aksi untuk keluar. Saat keluar pintu balkon, massa aksi meneriakkan seruan untuk menghentikan penulisan ulang sejarah. Mereka sempat bersitegang dengan Pamdal yang merebut atribut demo. Akhirnya Pamdal menyita sejumlah poster dan spanduk itu. 

Pada pukul 12.15 WIB rapat kembali berlangsung sementara massa aksi memilih meninggalkan gedung parlemen. Rapat ini sesungguhnya membahas realisasi anggaran pendapatan dan belanja negara untuk Kementerian Kebudayaan pada tahun 2025. Namun, Komisi X tutur menyoroti proyek penulisan ulang sejarah terutama setelah Fadli Zon menyangkal perkosaan massal pada kerusuhan 1998. 

Read Entire Article