INFO NASIONAL - Program Desa Energi Berdikari (DEB) besutan Pertamina meraih rekognisi global dalam ajang 2025 Energy Asia Awards, di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Senin, 16 Juni 2025. DEB Pertamina meraih juara pertama pada kategori Trailblazer, yang mengapresiasi inovasi sosial dalam pemberdayaan masyarakat melalui transisi energi.
Penghargaan diserahkan oleh President & Group CEO Petronas, Tan Sri Tengku Muhammad Taufik kepada Manager CSR PT Pertamina (Persero), Mohamad Roby Hervindo dan disaksikan oleh Wakil Direktur PT Pertamina (Persero), Oki Muraza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tan Sri Tengku Muhammad Taufik dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada para pemenang 2025 Energy Asia Awards yang telah berkontribusi aktif upaya transisi energi di Asia. “Kami dengan bangga mempersembahkan Energy Asia Award yang pertama, untuk mengapresiasi individu maupun institusi dari seluruh Asia atas inovasi bisnis maupun sosial untuk merealisasikan transisi energi di Asia,” ujarnya.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menjelaskan bahwa DEB adalah upaya Pertamina untuk menularkan semangat transisi energi kepada masyarakat demi mencapai kemandirian energi. Menurutnya, DEB bukan sekedar program elektrifikasi. Lebih dari itu, DEB merupakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) yang mendorong transformasi ekonomi, sosial dan lingkungan melalui pemanfaatan energi terbarukan.
“Bersama masyarakat, kami juga mengimplementasikan teknologi tepat guna yang sesuai dimasing- masing wilayah lokasi program,” katanya.
Dimulai dengan 15 Desa Energi Berdikari di 2019, kini berkembang menjadi 172 DEB di seluruh Indonesia. Energi terbarukan dari tenaga surya, gas metana dan biogas, mikro hidro, biodiesel serta energi hybrid menjadi katalisator transformasi ekonomi, sosial dan lingkungan.
DEB berdampak positif kepada 46.579 orang penerima manfaat, dan menyumbang pengurangan karbon sebesar 729.808 ton CO2 eq/tahun. Program ini juga telah memberikan multiplier effect melalui peningkatan ekonomi masyarakat yang mencapai Rp 3,7 miliar per tahun.
Warriyanto, local hero di DEB Kampoeng Kepiting, Desa Kutawaru, Kecamatan Cilacap Tengah, menceritakan perubahan positif di desanya berkat program DEB. Ia mengatakan, dulu arga desa kesulitan mengembangkan ekonomi karena kepiting banyak yang mati sebelum mencapai pasar.namun, bersama Pertamina, warga desa kini memanfaatkan panel surya untuk penyimpanan pendingin dan sistem aerator.
“Panel surya juga dimanfaatkan untuk sentra kuliner laut yang ramai dikunjungi wisatawan. Omzet Kampung Kepiting dalam sebulan bisa mencapai delapan puluh juta, sehingga perekonomian masyarakat setempat ikut terangkat," ujar Warriyanto. (*)