TEMPO.CO, Jakarta - Siswa dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Islam Cendekia Serpong Muhammad Anas Fathurrahman berhasil meriah nilai sempurna pada subtes penalaran matematika dalam Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025.
Dengan skor penalaran matematika mencapai 1000, Anas berhasil melenggang masuk ke jurusan Arsitektur Universitas Indonesia. “Rasanya terbayarkan atas semua usaha dan doa saya dalam perjuangan UTBK tahun ini," ucap Anas dilansir keterangan tertulis laman resmi MAN Islam Cendekia pada Sabtu, 7 Juni 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sampai akhirnya mencatatkan skor sempurna dalam seleksi nasional di salah satu universitas terbaik di Indonesia itu, Anas sempat merasakan getirnya kegagalan. Ia sebelumnya telah diterima dan mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) di The University of Queensland, Australia - perguruan tinggi yang dicita-citakannya sejak lama.
Namun, mimpi tersebut terpaksa harus ia lepaskan lantaran gagal mendapatkan Beasiswa Indonesia Maju (BIM) dan beasiswa Garuda yang di sediakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Kendati demikian, menurut Anas, kegagalan tersebut menjadi titik baliknya untuk berambisi mendapatkan nilai terbaik di UTBK SNBT. "Pengalaman itu sebagai pelecut untuk bangkit dan bersaing lebih gigih," kata dia.
Hasilnya, tak hanya mendapatkan nilai sempurna dalam subtes penalaran matematika, nilai Anas dalam ujian lain juga cukup tinggi. Dia meriah skor 888,15 untuk tes pengetahuan kuantitatif, dan 805,23 untuk tes literasi Bahasa Indonesia.
Anas bercerita, nilai tersebut berhasil ia raih setelah rutin melakukan try out sebanyak 3 sampai 5 kali dalam seminggu. "Perbanyak usaha dan ibadah, jika tidak mampu, tidak perlu menyebabkan terlalu larut, serta kuatkan mental dan percaya diri dengan apa yang telah dipelajari," kata Anas membagikan kiat sukses belajar ala dia.
Dalam keseharian, Anas dikenal sebagai sosok yang ulet dalam belajar dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Ia selalu tertantang dengan hal-hal baru dan tidak segan untuk mengeksplorasi materi pelajaran di luar standar kurikulum.
“Anas adalah siswa yang luar biasa gigih. Keberhasilannya ini bukan hanya karena kecerdasan, tetapi juga disiplin dan semangat belajarnya yang tinggi,” ujar Khaeriyah, salah satu guru pembimbing Anas. “Dia selalu aktif di kelas dan tidak pernah takut bertanya jika membahas kesulitan, bahkan sering kali mencari tahu lebih banyak dalam dari yang diajarkan.”
Anas merupakan satu dari 253.421 peserta yang dinyatakan lulus UTBK SNBT 2025. Dia lolos setelah bersaing melawan 829.789 peserta lainnya dari berbagai sekolah di seluruh Indonesia.
Menurut Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Eduart Wolok, keketatan persaingan lolos UTBK SNBT 2025 mencapai 29,43 persen dari total seluruh peserta. "Jadi masih ada sekitar 600 ribuan perserta yang belum lulus di kampus manapun," kata dia dalam Konferensi Pers Pengumuman SNBT 2025 di Gedung Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Jakarta, 27 Mei 2025 lalu.