Cara Mengatasi Hipertensi pada Anak Dimulai dengan Perubahan Gaya Hidup

1 month ago 29
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Jika anak didiagnosis hipertensi, bukan berarti langsung diberi obat. Spesialis Anak dari RS Cipto Mangunkusumo dr Reza Pahlevi, Sp.A(K) menjelaskan, penanganan hipertensi pada anak dilakukan dengan perubahan gaya hidup terlebih dahulu.

"Berbeda dengan orang dewasa, pada anak kita akan mulai dengan perubahan gaya hidup terlebih dahulu,” kata dr. Reza dalam talkshow bersama Kementerian Kesehatan, dikutip Selasa (17/6).

Perubahan gaya hidup tersebut meliputi:

  • Mengatur pola makan, khususnya mengurangi asupan garam dan gula
  • Menjaga berat badan ideal, terutama jika anak mengalami obesitas
  • Memastikan anak cukup tidur, minimal 8 jam sehari
  • Meningkatkan aktivitas fisik dan olahraga rutin
  • Mengelola stres, karena stres juga bisa memicu tekanan darah tinggi

Perubahan gaya hidup ini dievaluasi selama 2–4 minggu. Jika tekanan darah tidak juga menurun, barulah dipertimbangkan pemberian obat-obatan dengan dosis dan jenis yang sesuai untuk anak.

Jenis Obat untuk Hipertensi Anak

Jika memang dibutuhkan, obat-obatan seperti golongan ACE inhibitor (misalnya captopril) atau ARB bisa menjadi pilihan awal. Bila ada kondisi penyerta seperti pembengkakan, dokter mungkin akan meresepkan obat diuretik seperti furosemid.

Obat tekanan darah tinggi lainnya yang bisa digunakan adalah calcium channel blocker seperti amlodipine atau beta-blocker.

“Namun, pemberian obat selalu bertahap dan sesuai kondisi klinis anak,” tambah dr. Reza.

Pada kondisi darurat atau krisis hipertensi, seperti tekanan darah di atas 180/120 pada remaja, dokter bisa memberikan obat yang bekerja cepat, bahkan lewat infus jika diperlukan.

Pentingnya Pemeriksaan Tekanan Darah Secara Berkala

Idealnya, pemeriksaan tekanan darah pada anak dilakukan sejak usia 3 tahun ke atas, minimal sekali dalam setahun. Terutama jika anak punya riwayat lahir premature, berat badan lahir rendah, atau memiliki risiko lain. Pemeriksaan harus dilakukan setiap kali kunjungan ke dokter.

Pemeriksaan tekanan darah rutin ini penting sebagai Langkah skrining. Namun, jika ditemukan tekanan darah tinggi dalam satu kali pemeriksaan, belum tentu anak langsung didiagnosis hipertensi.

Anak perlu diperiksa ulang dalam kondisi tenang dan setelah istirahat minimal lima menit. Pemeriksaan ulang ini bertujuan menghindari hasil positif palsu akibat stres atau aktivitas fisik sebelum pemeriksaan.

“Biasanya diperlukan dua hingga tiga kali pemeriksaan untuk memastikan diagnosis,” jelas dr. Reza.

Bila tekanan darah tetap tinggi secara konsisten, maka barulah anak dinyatakan mengalami hipertensi. Salah satu alat yang bisa membantu diagnosis lebih akurat adalah ABPM (Ambulatory Blood Pressure Monitoring), yaitu alat pengukur tekanan darah 24 jam yang bisa dibawa pulang.

Perhatikan Asupan Makanan Anak

Untuk mencegah hipertensi sejak dini, penting bagi orangtua untuk memperhatikan pola makan anak. Asupan gula sebaiknya tidak lebih dari 10% dari total kalori harian. Sedangkan garam, untuk anak usia 1–3 tahun hanya boleh sekitar 2 gram per hari (sekitar ¼ sendok teh).

Masalahnya, banyak anak justru mendapat garam berlebih dari makanan olahan seperti camilan asin, makanan instan, kecap, saus, dan makanan cepat saji. Gula berlebih pun banyak berasal dari minuman manis dalam kemasan. Karena itu, orang tua harus lebih jeli membaca label kandungan gizi pada makanan dan minuman anak.

Cegah Sejak Dini Lewat Gaya Hidup Sehat

Pencegahan tetap menjadi langkah terbaik. Selain pola makan sehat, pertumbuhan dan perkembangan anak juga perlu dipantau secara rutin.

Idealnya, berat badan dan tinggi badan anak diperiksa minimal sekali setahun, bahkan setelah usia balita. Ini untuk mencegah obesitas, yang menjadi salah satu pemicu utama hipertensi pada anak.

Olahraga juga tak kalah penting. Anak sebaiknya berolahraga minimal 30 menit sehari untuk menjaga kebugaran, menurunkan berat badan, serta melepaskan stres. Tidur yang cukup juga berperan besar, bukan hanya untuk mencegah hipertensi tapi juga untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal.

Read Entire Article