TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera Al Muzammil Yusuf menegaskan bahwa PKS akan tetap menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan berkomitmen untuk mendukungnya secara konstruktif dan solutif. Pernyataan tersebut disampaikan Al Muzammil dalam konferensi pers pengumuman hasil Musyawarah Majelis Syuro I PKS di Kantor Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS, Jakarta, Kamis, 5 Juni 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ketiga, menjadi mitra koalisi pemerintahan Presiden Prabowo-Subianto yang konstruktif dan solutif dalam rangka menyukseskan program-program pemerintah yang berpihak pada keadilan dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Al Muzammil Yusuf.
Menurut dia, keberhasilan pemerintahan Prabowo adalah tujuan bersama, termasuk bagi PKS sebagai mitra koalisi. “Bagi PKS, keberhasilan program-program pemerintahan Presiden Prabowo-Subianto adalah kemaslahatan bagi seluruh rakyat Indonesia yang kita harapkan bersama,” lanjutnya.
Politikus kelahiran Kota Bandar Lampung itu menyatakan bahwa hubungan antara PKS dan Presiden Prabowo tetap terjalin baik, bahkan sejak periode sebelumnya. Al Muzammil dan Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman menyatakan sudah lama mengenal Prabowo dan kerap berdialog secara langsung.
“Ketua Majelis Syuro, Pak Sohibul Iman dan saya, kenalnya kami. Bahkan kami pernah berdialog dalam ruangan hanya bertiga. Kami berdua dan Pak Prabowo. Jadi sudah sangat dekat,” kata Al Muzammil.
Al Muzammil juga menyampaikan bahwa jadwal pertemuan antara PKS dan Presiden Prabowo akan dilaksanakan setelah Musyawarah Syuro selesai. “Tentu dengan sudah selesainya Majelis Syuro ini, Inshaallah kami akan berdialog dengan Presiden Subianto, dengan segala menghormati waktu yang tersedia pada beliau di tengah kesibukan, di tengah hari raya,” ujarnya.
Menutup pernyataannya, Al Muzammil menegaskan kembali komitmen partainya untuk mendukung penuh keberhasilan pemerintahan Prabowo. “Kami bicara ke depan, kami bicara ingin keberhasilan Kabinet Pak Prabowo. Karena keberhasilan beliau adalah kebahagiaan 280 juta masyarakat Indonesia. Tentu kami ikut berbahagia karena kami berada di dalamnya.”