Olahraga kini tidak lagi dipandang sebagai aktivitas untuk menyehatkan tubuh semata, tapi juga untuk menenangkan pikiran. Itu kenapa, banyak yang mulai menyisihkan waktu untuk berolahraga agar mentalnya lebih sehat, termasuk para pekerja.
Popularitas gaya hidup sehat dibuktikan lewat data Strava, aplikasi yang digunakan untuk melacak aktivitas olahraga pengguna. Tercatat sekitar 51 juta aktivitas olahraga diunggah di aplikasi tersebut setiap minggunya.
Menariknya lagi, Strava juga menyebutkan bahwa lebih dari 40% pengguna yang bergabung di 2024 adalah perempuan. Ini bukti bahwa perempuan nggak hanya peduli pada penampilan, tapi juga kesehatan tubuhnya.
Sebagian besar member teman kumparanWOMAN bilang bahwa mereka mulai menjalani hidup sehat. Lalu, seperti apa sih cara perempuan aktif menjalani hidup sehat? Yuk, simak cerita mereka di bawah ini.
Cara teman kumparanWOMAN Memulai Gaya Hidup Sehat
Member teman kumparan Intan memandang hidup sehat bukan soal menggapai bentuk tubuh ideal, seperti mendapatkan tubuh yang kurus ataupun berotot. Baginya, hidup sehat adalah merasa bugar secara fisik dan mental.
“Buat aku, hidup sehat tuh bukan cuma soal badan kurus atau six-pack. Tapi lebih ke ngerasa fit secara fisik dan mental,” ucap Intan.
Intan mengungkapkan bahwa yoga menjadi olahraga andalannya untuk menjaga kesehatan. “Aku ikut kelas (yoga) 2–3 kali seminggu, dan itu beneran ngebantu banget buat ngurangin stres,” tuturnya.
Selain itu, perempuan 28 tahun itu iuga membuat meal prep tiap minggu biar nggak jajan sembarangan. Menurutnya, aktivitas yang satu ini lebih sulit karena butuh usaha yang besar, mulai dari belanja bahan makanan, menyiapkan makanan, hingga menyimpannya di dalam kulkas.
Meski begitu, Intan tetap berusaha untuk konsisten melakukannya. Sebab menurutnya, makanan sangat berpengaruh terhadap energi yang digunakan untuk menjalani hari di kantor.
Di sisi lain, teman kumparan Rika berpendapat bahwa hidup sehat nggak perlu mahal dan fancy. Sebagai ibu rumah tangga yang sibuk, ia memilih untuk melakukan kebiasaan kecil yang sehat, tapi dampaknya besar.
“Biasanya aku ajak anakku jalan pagi keliling komplek, sambil lihat tukang sayur lewat, sekalian nyari udara segar dan bonding juga,” cerita Rika.
“Terus aku lebih milih masak sendiri di rumah. Nggak harus fancy, yang penting tahu isi piring sendiri,” tambahnya.