TEMPO.CO, Jakarta - Petugas Posko Pengaduan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) wilayah Jakarta Barat, Sunaryanto, menuturkan mereka telah menerima banyak pengaduan permasalahan penerimaan murid baru tahun ini. Salah satu aduan yang mereka tangani adalah masalah soal usia masuk sekolah dasar (SD) negeri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sunar mengatakan ada orang tua dari calon murid yang protes karena anaknya gagal masuk SD negeri lantaran kalah saing dengan calon murid yang usianya lebih tua.
Sunar mengatakan dalam aturan SPMB terbaru, murid SD yang diprioritaskan masuk memang dari usia yang lebih tua, yakni tujuh tahun ke atas. “Maksimalnya adalah 12 tahun untuk masuk SD,” kata Sunar saat ditemui di posko pengaduan SPMB wilayah Jakarta Barat, SMAN 78 Kemanggisan, Jakarta Barat, Rabu, 18 Juni 2025.
Ia tak bisa berbuat banyak saat mendapati protes dari orang tua ihwal batas minimal dan maksimal usia masuk SD tersebut. Sunar hanya bisa menerangkan bahwa aturan SPMB mengamanatkan anak yang diprioritaskan masuk SD ialah mereka dengan usia pas tujuh tahun atau lebih dari itu. “Kami komunikasikan saja bahwa kami kembali ke aturan juknis dan peraturan menteri saja,” ujarnya.
Dalam linimasa SPMB 2025, khusus untuk pendaftaran SD, kata Sunar, terbagi beberapa tahap. Sehingga, apabila ada orang tua yang anaknya belum lolos pada tahap pertama, bisa mencoba pada tahap kedua atau ketiga. “Tapi tahap kedua atau ketiga ini tergantung apakah masih ada kursi kosong setelah diakumulasi ya,” kata dia. “Tapi kalau ternyata sudah penuh, ya, mohon maaf tidak bisa lagi.”
Karena itu, orang tua disarankan untuk terus memperhatikan linimasa atau jadwal pelaksanaan SPMB agar tidak kehilangan kesempatan yang ada. Termasuk mencoba jalur lain di luar jalur domisili untuk merebut kursi sekolah negeri.
Namun, apabila kuota untuk masuk SD negeri sudah habis, Sunar menyarankan agar orang tua dapat mendaftarkan anak mereka ke swasta. “Mau tidak mau seperti itu. Makanya kalau sudah ketahuan tidak bisa (masuk), segera lapor diri. Mungkin saja nanti dapat kesempatan di sini (tahap kedua atau ketiga),” ucap dia.