TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM, Sebby Sambom, menyebut telah terjadi kontak tembak antara kelompoknya dan TNI di Kampung Kulapa, Intan Jaya, Papua pada Rabu, 18 Juni 2025. Dia mengklaim lima warga sipil menjadi korban lantaran terkena tembakan dari prajurit militer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Militer melakukan penembakan terhadap lima warga sipil saat mereka ingin mengungsi dari rumah," kata Sebby dalam keterangan tertulisnya pada Rabu, 18 Juni 2025.
Menurut dia, sebanyak tiga dari lima warga sipil yang terkena tembakan dinyatakan tewas. Adapun warga sipil yang tewas ialah Isak Kobogau, Alfons Kobogau, dan Johanes Tipagau.
Sementara itu, ujar dia, dua warga sipil lain yang mengalami luka-luka yaitu Ones Kobogau dan Aner Kobogau. Sebby juga mengklaim dua prajurit militer mengalami luka tembak oleh pasukan OPM yang dipimpin Wakil Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya Kolonel Apeni Kobogau.
Dia meminta kepada aparat militer untuk tidak menyerang warga sipil. Namun, kata dia, dalam kontak tembak di Intan Jaya itu militer melakukan penembakan kepada warga sipil yang ada di lokasi kejadian. "Warga sipil yang tidak ikut mengungsi menjadi korban kebrutalan militer saat operasi tadi," ujarnya.
TPNPB-OPM mengimbau agar segala aktivitas warga sipil, termasuk proyek pembangunan di Intan Jaya, untuk segera dihentikan. Dia berujar, langkah tersebut untuk menghindari jatuhnya korban sipil imbas baku tembak antara OPM dan TNI.
Kepala Penerangan Kodam Cenderawasih Kolonel Infanteri Candra Kurniawan menyatakan belum mendapat informasi ihwal kejadian kontak tembak di Intan Jaya tersebut. Sementara itu Kepala Pusat Penerangan atau Kapuspen TNI Mayor Jenderal Kristomei Sianturi urung merespons pertanyaan Tempo.