Ibu hamil harus memenuhi kebutuhan gizi hariannya. Menurut Manuaba IBG (2017) sebagaimana dikutip dalam kajian di Jurnal Kebidanan (JBd), 1 (2), Desember 2021, bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah pada ibu maupun janin yang dikandungnya, antara lain : anemia, pendarahan berat dan berat badan ibu tidak bertambah secara normal.
Kekurangan gizi dapat mempengaruhi proses persalinan, dimana dapat mengakibatkan persalinan yang sulit dan lama, premature, pendarahan setelah persalinan. Kurang gizi juga dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, cacat bawaan dan berat badan bayi lahir rendah.
1. Sumber Protein Berkualitas
Protein sangat penting untuk pertumbuhan jaringan tubuh janin, pembentukan enzim dan hormon, serta menjaga massa otot ibu selama kehamilan. Konsumsi protein yang cukup juga membantu memperbaiki jaringan tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh. Contoh:
- Telur: Mengandung kolin yang baik untuk perkembangan otak bayi.
- Ikan (seperti salmon): Tinggi omega-3 dan vitamin D, bagus untuk otak dan mata janin.
- Daging tanpa lemak: Sumber zat besi heme yang mudah diserap tubuh.
- Tahu dan tempe: Protein nabati yang aman dan kaya kalsium.
- Kacang-kacangan dan lentil: Mengandung zat besi, folat, dan serat.
2. Karbohidrat Kompleks
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi ibu hamil, apalagi saat tubuh memerlukan tenaga ekstra di masa kehamilan. Karbohidrat kompleks lebih baik karena melepaskan energi secara perlahan dan menjaga kestabilan gula darah. Contoh:
- Nasi merah: Tinggi serat dan vitamin B.
- Oatmeal: Menurunkan kolesterol dan membuat kenyang lebih lama.
- Kentang & ubi jalar: Kaya vitamin C dan karbohidrat sehat.
- Roti gandum utuh: Membantu menjaga pencernaan dan kadar gula darah.
3. Sayuran Hijau dan Berwarna
Sayuran menyediakan berbagai vitamin dan mineral penting seperti folat, zat besi, dan antioksidan. Konsumsi sayuran secara rutin dapat mendukung pembentukan sel darah, pertumbuhan janin, serta memperkuat sistem imun ibu. Contoh:
- Bayam, brokoli, kangkung: Kaya folat, zat besi, kalsium, dan serat.
- Wortel dan labu kuning: Sumber beta-karoten yang akan diubah menjadi vitamin A.
- Tomat dan paprika: Tinggi vitamin C, membantu penyerapan zat besi.
4. Buah-Buahan Segar
Buah mengandung vitamin, mineral, antioksidan, serta serat yang membantu menjaga sistem pencernaan dan kekebalan tubuh. Beberapa buah juga mengandung folat dan kalium yang baik untuk perkembangan janin. Contoh:
- Pisang: Kaya kalium, bantu cegah kram kaki.
- Alpukat: Lemak sehat dan folat tinggi.
- Jeruk: Sumber vitamin C dan hidrasi.
- Apel dan mangga: Tinggi antioksidan dan serat larut.
5. Produk Susu dan Olahannya
Susu dan turunannya adalah sumber utama kalsium yang penting untuk pembentukan tulang dan gigi janin, serta mencegah pengeroposan tulang pada ibu. Juga mengandung protein, vitamin D, dan probiotik. Contoh:
- Susu pasteurisasi: Aman dikonsumsi dan kaya nutrisi.
- Yoghurt: Baik untuk pencernaan karena probiotik.
- Keju rendah garam dan lemak: Sumber kalsium tambahan yang aman.
6. Lemak Sehat
Lemak sehat membantu perkembangan otak dan sistem saraf janin, serta berperan dalam produksi hormon ibu. Pilih lemak tak jenuh yang baik bagi kesehatan jantung dan metabolisme. Contoh:
- Alpukat: Tinggi asam lemak omega-9 dan folat.
- Minyak zaitun: Lemak tak jenuh tunggal yang menyehatkan.
- Ikan laut dalam: Seperti salmon, dalam jumlah moderat, sumber omega-3.
- Kacang almond dan kenari: Lemak sehat plus serat dan protein.
7. Asupan Cairan yang Cukup
Air menjaga tubuh tetap terhidrasi, mengatur suhu tubuh, dan mendukung pembentukan cairan ketuban. Kekurangan cairan bisa menyebabkan sembelit, kelelahan, atau kontraksi dini. Rekomendasi:
- Air putih: 8–10 gelas per hari sebagai standar minimal.
- Jus buah segar tanpa gula: Memberi tambahan vitamin.
- Air kelapa: Elektrolit alami, baik untuk cegah dehidrasi ringan.
8. Suplemen Tambahan Sesuai Anjuran Dokter
Meskipun makanan utama adalah sumber nutrisi terbaik, terkadang ibu hamil memerlukan tambahan suplemen untuk memastikan asupan zat gizi penting terpenuhi, apalagi jika mengalami mual berat atau pola makan tidak seimbang. Contoh:
- Asam folat: Mencegah cacat tabung saraf.
- Zat besi: Mencegah anemia selama kehamilan.
- Kalsium (seperti calcium lactate): Menjaga kepadatan tulang ibu dan mendukung pembentukan tulang janin.
- Vitamin D dan B kompleks: Mendukung metabolisme dan sistem saraf janin.
Sumber:
- Kajian berjudul Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Gizi Pada Masa Kehamilan di Jurnal Kesehatan Mercusuar Vol. 6 No. 1 April 2023
- Buku berjudul Gizi Ibu Hamil (2024) oleh Hana Fitria Andayani
- Kajian berjudul Pengetahuan dan Asupan Zat Gizi Ibu Hamil (Energi, Protein dan Zat Besi) di Jurnal Kebidanan (JBd), 1 (2), Desember 2021