Warning: session_start(): open(/home/atriumwin/public_html/src/var/sessions/sess_fc4000879124b5f54ebb027fcd0005f6, O_RDWR) failed: Disk quota exceeded (122) in /home/atriumwin/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/atriumwin/public_html/src/var/sessions) in /home/atriumwin/public_html/src/bootstrap.php on line 59
TNI Bakal Antisipasi Ancaman OPM Menyerang Dokter di Papua - InfoUpdate

TNI Bakal Antisipasi Ancaman OPM Menyerang Dokter di Papua

21 hours ago 6
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayor Jenderal Kristomei Sianturi mengatakan bakal mengantisipasi ancaman penyerangan dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang ditujukan kepada para dokter di daerah rawan konflik bersenjata. Dia menyatakan aparat militer akan bekerja sama dengan kepolisian dan pemerintah daerah.

Menurut dia, perlindungan kepada dokter yang bertugas di zona merah wilayah Papua itu wajib dilakukan. Sebab, kata dia, dokter dan tenaga kesehatan itu bekerja untuk misi kemanusiaan serta kesehatan masyarakat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Mereka harus mendapat perlindungan dari segala ancaman. Kami akan mengantisipasi," kata Kristomei saat dihubungi pada Ahad, 27 Juli 2025.

Dia mengimbau kepada masyarakat dan tenaga kesehatan untuk tetap tenang menanggapi ancaman penyerangan tersebut. Menurut dia, masyarakat di Papua telah banyak melaporkan dan memberikan informasi ke aparat militer ihwal keberadaan kelompok separatis tersebut.

Jenderal bintang dua ini pun menyebut ancaman OPM ini makin membuat masyarakat sadar bahayanya kelompok bersenjata itu. "Dari ancaman itu, tentunya masyarakat Papua sadar siapa yang benar bekerja untuk menyejahterakan mereka, siapa sebenarnya teroris yang menyengsarakan rakyat," ucap Kristomei.

Dalam keterangan terpisah, Kepala Penerangan Kodam Cenderawasih Kolonel Infanteri Candra Kurniawan menyatakan tidak ada penambahan pasukan untuk tugas pengamanan dokter dan tenaga kesehatan di wilayah Papua. Pengamanan itu akan dilakukan oleh prajurit militer yang masih bertugas di sejumlah daerah konflik tersebut.

Candra mengatakan para dokter dan tenaga kesehatan di Papua merupakan masyarakat sipil, bukan bagian dari aparat militer seperti yang ditudingkan OPM. Karena itu, dia mengatakan dokter-dokter di Papua harus dilindungi dari ancaman kelompok separatis tersebut.

"Untuk melindungi dokter, kami memonitoring kegiatan dokter dan rumah sakit yang sedang bertugas," kata Candra, Ahad, 27 Juli 2025.

TNI juga melakukan sosialisasi ke masyarakat Papua untuk memberikan edukasi ihwal pentingnya kehadiran dokter dan pembangunan rumah sakit di Bumi Cendrawasih tersebut.

Sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengumumkan akan menyerang dokter-dokter yang bekerja di sejumlah rumah sakit yang ada di wilayah konflik bersenjata, Papua.

Peringatan dari TPNPB-OPM itu disampaikan untuk menanggapi kerja sama antara Kementerian Kesehatan Indonesia dan Kementerian Pertahanan Indonesia. Kedua kementerian itu sepakat akan melibatkan TNI untuk melakukan pembangunan rumah sakit, penyediaan tenaga kesehatan, dan pengamanan rumah sakit di Tanah Papua.

Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengklaim pasukan pasukannya di 36 komando daerah pertahanan di Papua telah siap melakukan serangan tersebut. Dia menuduh dokter-dokter itu bukan tenaga kesehatan sipil tapi aparat militer Indonesia.

"Mereka bukan lagi tenaga kesehatan sipil melainkan aparat militer Indonesia yang ditugaskan di Papua oleh Presiden Prabowo Subianto," ujar dia dalam keterangan resmi pada Sabtu, 26 Juli 2025.

Hendrik Yaputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Read Entire Article