Warning: session_start(): open(/home/atriumwin/public_html/src/var/sessions/sess_2bedc7184aca178f1c3a3d3345bae1a1, O_RDWR) failed: Disk quota exceeded (122) in /home/atriumwin/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/atriumwin/public_html/src/var/sessions) in /home/atriumwin/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Djarot Sindir Hukum Tajam ke Tom Lembong dan Hasto, Tumpul ke Kasus Besar Lain - InfoUpdate

Djarot Sindir Hukum Tajam ke Tom Lembong dan Hasto, Tumpul ke Kasus Besar Lain

1 day ago 6
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menyoroti ketimpangan penegakan hukum dalam kasus-kasus korupsi yang terjadi belakangan ini. Ia menilai ada upaya sistematis untuk membungkam kritik dan merekayasa kekuasaan melalui penggunaan hukum yang tidak adil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kekuasaan harus diperoleh dengan cara yang benar, jangan merekayasa konstitusi. Apalagi mengintimidasi yang bertentangan dengan kekuasaan,” kata Djarot saat menghadiri peringatan 29 tahun Peristiwa Kudatuli, di Menteng, Jakarta, Ahad, 27 Juli 2025.

Menurut Djarot, saat ini hukum kerap digunakan untuk membidik lawan politik, sementara kasus-kasus besar justru luput dari perhatian penegak hukum. Ia mencontohkan kasus yang menjerat Thomas Trikasih Lembong dan Hasto Kristiyanto. “Yang mengkritik, dicari-cari kesalahannya sampai ketemu, masukkan ke penjara,” ujarnya.

Tom Lembong, mantan Menteri Perdagangan, divonis 4 tahun 6 bulan penjara oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi karena dianggap memperkaya pihak lain dalam pengadaan gula impor. Namun vonis itu menuai kritik sejumlah ahli hukum karena dinilai tidak membuktikan adanya niat jahat serta tidak menunjukkan hubungan afiliasi antara Tom dan perusahaan penerima keuntungan.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto juga divonis 3 tahun 6 bulan penjara karena dinilai menyuap anggota KPU untuk memuluskan pergantian antarwaktu anggota DPR. Meski terbukti menyuap, Hasto bebas dari dakwaan perintangan penyidikan dalam kasus Harun Masiku.

Djarot menilai sejumlah kasus besar lainnya justru seolah luput dari perhatian. “Seperti kasus minyak goreng, pesawat jet, korupsi infrastruktur di Sumatera Utara, Blok Medan, semua lewat. Banyak kasus gede semuanya lewat,” katanya.

Pernyataan Djarot disampaikan dalam konteks peringatan Kudatuli atau kerusuhan berdarah yang terjadi pada 27 Juli 1996 di kantor PDI kubu Megawati Soekarnoputri. Peristiwa itu, menurutnya, menjadi pengingat akan pentingnya menjaga demokrasi dan supremasi hukum yang adil.

“Kita belajar dari sejarah. Jangan sampai kekuasaan digunakan untuk menghabisi yang berbeda,” kata Djarot.

Read Entire Article