Warning: session_start(): open(/home/atriumwin/public_html/src/var/sessions/sess_ed79c0313cea44d6ea3e74d309c0cd40, O_RDWR) failed: Disk quota exceeded (122) in /home/atriumwin/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/atriumwin/public_html/src/var/sessions) in /home/atriumwin/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Kematian Jurnalis Palu Situr Wijaya: Polisi Temukan Obat Apa? - InfoUpdate

Kematian Jurnalis Palu Situr Wijaya: Polisi Temukan Obat Apa?

2 months ago 212
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Kematian jurnalis asal Palu, Situr Wijaya, seorang wartawan berusia 33 tahun, ditemukan meninggal dunia di sebuah kamar hotel di Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Jumat malam, 4 April 2025. Kuasa hukum keluarga korban menduga kematian tersebut akibat kekerasan yang berujung pada pembunuhan. Laporan mengenai dugaan pembunuhan tersebut telah disampaikan ke Polda Metro Jaya dan mengacu pada Pasal 338 KUHP.

Sopir Ambulans Jenazah yang Menghubungi Keluarga Situr

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keluarga Situr dihubungi oleh sopir ambulans yang mengantar jenazah korban ke rumah sakit. Supir tersebut mengirimkan foto-foto Situr Wijaya yang telah meninggal. Usai melihat foto-foto Situr dengan kondisi yang menurut mereka tidak wajar, keluarga menduga bahwa Situr sengaja dihilangkan nyawanya.

 "Setelah melihat foto-foto korban, keluarga curiga bahwa korban telah dihilangkan nyawanya, karena dilihat dari foto kondisi korban mengeluarkan darah di hidung dan mulut, luka memar di wajah dan seluruh badan, serta ada sayatan di leher bagian belakang," jelas Rogate Oktoberius Halawa selaku kuasa hukum keluarga Situr Wijaya.

Dugaan Tindak Pembunuhan

Pada Sabtu, Rogate Oktoberius Halawa mengonfirmasi bahwa mereka telah melaporkan dugaan tindak pidana pembunuhan kepada Polda Metro Jaya, sesuai dengan Pasal 338 KUHP. "Kami sudah memasukkan laporan ke Polda Metro Jaya, tentang dugaan tindak pidana pembunuhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 338 KUHP," ujar Rogate, Sabtu, 5 April 2025 saat dihubungi Antara.

Kematian Situr Wijaya tercatat dalam Laporan Polisi nomor LP/B/2261/IV/2025/SPKT/Polda Metro Jaya. Pihak keluarga mencurigai bahwa kematian jurnalis Palu ini disebabkan oleh pembunuhan setelah menemukan beberapa kejanggalan. Berdasarkan foto-foto korban, sesuai penjelasan Rogate Oktoberius, keluarga melihat bahwa Situr meninggal dengan kondisi mengeluarkan darah dari hidung dan mulut, mengalami luka memar di wajah dan tubuh, serta terdapat sayatan di bagian belakang lehernya.

Menurut Rogate Oktoberius, saat ini pihaknya masih menunggu hasil autopsi yang telah dilakukan oleh pihak kepolisian. Ia menyebutkan bahwa autopsi sudah dilakukan di Rumah Sakit Polri dan hasilnya akan segera dirilis karena menjadi perhatian khusus.

Situr Wijaya adalah seorang editor sekaligus pemimpin redaksi portal berita Insulteng.id. Motif Situr pergi ke Jakarta masih belum diketahui. Jenazah Situr Wijaya kemudian diberangkatkan pada Sabtu, 5 April 2025 ke kampung halamannya di Kota Palu sebelum dibawa ke rumah duka di Kabupaten Sigi.

Polisi Temukan Obat di TKP

Kepolisian menemukan sejumlah obat di tempat kejadian perkara (TKP) di kamar Hotel D'Paragon, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Jumat malam, 4 April 2025. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi, menyampaikan bahwa beberapa obat ditemukan di kamar korban dalam keterangannya pada Minggu.

"Beberapa obat ditemukan di kamar korban," paparnya dalam keterangannya di Jakarta pada Minggu, 6 April 2025, dikutip dari Antara.

Kepolisian menemukan sejumlah obat di kamar korban, di antaranya Promag (obat maag), Mycoral Ketoconazole (obat jamur), Rifampicin (antibiotik untuk mencegah dan mengobati infeksi bakteri seperti Tuberkulosis), serta Viva White Clean dan Mask (pembersih muka).

Ade Ary Syam Indradi juga menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan dari dokter yang melakukan autopsi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, seperti luka jeratan atau sayatan. Memar yang ada pada tubuh jurnalis Palu ini disebabkan oleh lebam mayat. "Adanya memar pada bagian tubuh akibat lebam mayat," ujarya.

Namun, Ade Ary menambahkan bahwa penyebab kematian jurnalis Palu ini masih menunggu hasil pemeriksaan toksikologi, yakni pemeriksaan yang bertujuan untuk mendeteksi dan mengukur adanya zat berbahaya atau racun dalam tubuh.

Joniansyah berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Read Entire Article