Liputan6.com, Jakarta Kepergian komedian Mpok Alpa tidak hanya menyisakan duka bagi sang suami, Aji Darmaji, tetapi juga meninggalkan luka mendalam bagi ketiga buah hati mereka. Terutama si sulung Sherly serta si kembar Raffa dan Raffi.
Aji Darmaji menuturkan bahwa ikatan batin antara ibu dan anak begitu kuat, sehingga si kembar yang masih bayi pun sempat jatuh sakit. Menurutnya, anak-anak merasakan kegelisahan sejak hari pertama ibunya berpulang.
"Kalau si kembar, dari mulai awal pertama almarhum masih mau dikebumikan, gelisah sampai sakit. Mungkin batin ya, ikatan batin sama orang tua kan lebih kuat," kata Aji di kediamannya, Kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Senin (18/8/2025).
"Karena biasa kan kalau almarhum pulang syuting kan, buka pintu, 'Assalamualaikum Boboboy!' gitu sambil teriak. itu langsung 'Eh eh eh!' gitu. Jadi ciri khas suaranya tuh buat di mindset bayi itu kenceng. Makanya kemarin kan panas tuh dua-duanya," tutur suami Mpok Alpa yang telah mengarungi 12 tahun pernikahan dengan sang pesohor.
Dunia hiburan tanah air berduka. Komedian Nina Carolina atau Mpok Alpa meninggal dunia pada Jumat (15/8) pagi di usia 38 tahun usai berjuang melawan kanker. Sosok yang dikenal selalu ceria ini tak pernah ingin terlihat sakit, bahkan di tengah pengoba...
Putrinya Pingsan, Rindu pada Mpok Alpa
Sementara itu putri sulungnya, Sherly, juga masih berduka. Aji mengatakan bahwa putrinya masih sangat terpukul dan sering menangis, hingga sempat pingsan karena tak kuasa menahan rindu pada sang ibu.
"Iya, masih drop. Masih, masih drop. Untuk ngomong juga belum mau ketemu orang kan, masih nangis. Apalagi yang malam sempat pingsan," ungkap Aji.
Aji menyebut insiden pingsan terjadi saat Sherly mencoba mengenakan salah satu pakaian kesayangan Mpok Alpa. Aji menceritakan bahwa putrinya itu mungkin terkejut saat melihat bayangannya di cermin yang begitu mirip dengan mendiang ibunya.
"Katanya sekali-kali pengen pakai baju mamanya nih. Kan ada baju ciri khasnya almarhumah, setiap ada pengajian tuh suka dia pake, dipake sama dia tuh. Dipake masih bisa jalan, akhirnya pingsan sendiri. Dia mungkin melihat kaca kali," tuturnya.
Pelan-Pelan Beri Pemahaman pada Anak
Untuk putra keduanya, Alfatif Darmadina atau yang akrab disapa Petong, Aji sengaja memberikannya ruang untuk beraktivitas dan bermain. Tujuannya adalah agar pikiran Petong tidak terus menerus tertuju pada kesedihan dan kehilangan sosok ibunya.
"Jadi dia punya kesibukan sengaja kan kita suruh aktivitas, main aja nggak apa-apa. Asal jangan inget mamanya. Takut mindset-nya keganggu kan, jadi sedih kayak gitu, jadi ceria," kata Aji.
Secara perlahan, Aji juga mencoba memberi pemahaman kepada anak-anaknya mengenai kepergian Mpok Alpa. Dengan bahasa yang sederhana, ia berusaha menguatkan hati mereka.
"Kita nasehatin pelan-pelan kan anak-anak, 'Dek, Mama itu nggak pergi. Mama nunggu kita. Tinggal kita nih, kapan tunggu bagiannya,' bilang gitu. 'Nanti kita juga bakal ketemu Mama,' kayak gitu," ucap Aji Darmaji.
Pemakaman Mpok Alpa
Diberitakan sebelumnya, Mpok Alpa atau Nina Carolina meninggal dunia dalam usia 38 tahun pada Jumat pagi, 15 Agustus 2025. Ia dimakamkan di TPU Kujaran, dekat Studio Persari, Jakarta Selatan.
Sejumlah kerabat hingga Billy Syahputra dan Anwar BAB ikut mengangkat keranda jenazah Mpok Alpa. Lantunan tahlil terdengar dari para pelayat hingga jenazah tiba di bibir liang lahad.
Kesedihan menyelimuti peziarah yang hadir, termasuk sejumlah artis yang mengantar jenazah Mpok Alpa ke tempat peristirahatan terakhir. Di antaranya Anwar BAB dan komika Kiky Saputri, yang tak kuasa menahan tangis melepas kepergian Mpok Alpa untuk selamanya.