Sederet Masalah Hari Pertama Pendaftaran SPMB Jakarta 2025

1 month ago 14
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 di Jakarta telah digelar mulai Senin, 16 Juni 2025 pukul 08.00 dan terbuka untuk berbagai jalur sesuai jenjang pendidikan. Namun, dalam pelaksanaannya, baru di hari pertama sejumlah masalah menjadi polemik. Selain karena sistem galat, problem juga muncul karena kurangnya sosialisasi bagi wali murid.

Mekanisme SPMB merupakan pengganti Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dalam sistem penerimaan murid baru di semua jenjang untuk ajaran sekolah tahun baru. Seluruh tahapan proses pendaftaran hingga daftar ulang, dapat diakses secara online oleh wali atau murid melalui portal resmi SPMB Jakarta agar memastikan kemudahan akses, hasil transparan, dan adil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Portal Sulit Diakses

Portal SPMB Jakarta dikabarkan mengalami galat di hari pertama pendaftaran dan sulit diakses oleh orang tua calon peserta didik. Aditya, salah satu orang tua murid mengatakan telah berulang kali mencoba masuk atau log in ke situs tersebut menggunakan akun yang telah dibuat, namun laman SPMB tetap tak bisa diakses.

“Selalu muncul kata-kata ‘Terjadi Kesalahan’,” kata dia dengan nada geram pada Senin, 16 Juni 2025.

Adit rencananya akan mendaftarkan anaknya ke salah satu SMP negeri di Jakarta. Ia khawatir situs SPMB yang eror membuat anaknya kehilangan kursi dan gagal mendapatkan sekolah yang diinginkan Dia juga mengeluhkan sistem pendaftaran SPMB yang dinilainya masih prematur sehingga menyulitkan orang tua untuk mendaftarkan anak mereka.

“Dengan persyaratan bertahap seperti ini malah membuat susah dan mengecewakan,” katanya.

Akun instagram Dinas Pendidikan DKI Jakarta juga tampak diserbu oleh orang tua calon murid. Rata-rata mengeluhkan situs SPMB yang eror dan lemot. Banyak orang tua mengatakan akun mereka terlempar keluar dan gagal masuk. Mereka menduga hal itu terjadi karena membludaknya pendaftar yang mengakses situs tersebut.

2. Orang Tua Murid Kebingungan dengan Mekanisme SPMB

Fera, 40 tahun, tampak kebingungan saat mendatangi posko aduan pendaftaran SPMB wilayah Jakarta Selatan di SMAN 70, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan di hari pertama pendaftaran. Ia bolak-balik dari tempat duduknya ke meja pelayanan untuk bertanya. Dengan berlembar-lembar berkas dan dokumen yang telah disiapkan di tangannya, ia tampak kewalahan mengisi data dan mengikuti proses pendaftaran yang sudah serba daring.

“Saya enggak tahu caranya bagaimana. Jadi saya datang ke posko, saya minta tolong, saya bilang saja saya enggak tahu apa-apa. Akhirnya saya ditolong sama petugasnya di Kamis kemarin,” ucap dia saat ditemui di posko wilayah Jakarta Selatan, Senin, 16 Juni 2025.

Dia mengungkapkan baru memiliki akun pendaftaran dan memverifikasinya pada Sabtu 14 Juni 2025. Hari itu merupakan batas akhir pembuatan akun dan verifikasi akun. Fera mengatakan ia akan memasukkan anaknya di salah satu SMA negeri di Jakarta Selatan. Sekolah yang selama ini menjadi pilihan pertama anaknya.

“Saya pakai jalur domisili. Semoga saja bisa diterima,” ucapnya.

Menurut Fera, sistem yang baru dan serba daring itu membuatnya bingung. “Apalagi saya gaptek. Saya enggak tahu prosesnya harus ke sini, ke situ,” kata dia. Saat tiba di posko, Fera juga masih meminta bantuan dari petugas untuk memasukkan berbagai data dan memverifikasinya. “Pokoknya saya datang, saya langsung bilang ‘Pak tolong, saya enggak ngerti apa-apa. Tolong bantu saya daftarkan anak saya,” ujarnya.

Suasana di posko aduan SPMB Jakarta Selatan juga tampak ramai. Dari luar ruangan orang tua calon murid telah antre. Rata-rata meminta bantuan untuk mekanisme pendaftaran dan meminta petugas untuk memandu memverifikasi data calon murid.

3. Orang Tua Murid Tak Tersosialisasi dengan Baik

Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ubaid Matraji, menyampaikan lembaganya mendapatkan banyak aduan ihwal sistem galat. Selain itu, Ubaid menyebut pihaknya juga mendapat laporan mengenai banyak orang tua tak tersosialisasi dengan baik.

“Sekarang pendaftaran online, tapi orang tua masih banyak yang mengantre di sekolah sejak subuh,” kata Ubaid saat dihubungi Tempo, Senin, 16 Juni 2025.

Ubaid menduga huru-hara SPMB akan ramai seperti tahun-tahun sebelumnya. Begitu pula dengan dugaan praktik jual-beli kursi, kata Ubaid, yang mungkin akan tetap terjadi. JPPI, kata dia, memprediksi, pungli dan jual beli kursi tambah marah, bukan malah mereda, sebab tidak ada solusi yang jelas dari pemda terkait dengan daya tampung yang sangat minim di sekolah-sekolah negeri.

Selain itu, biaya sekolah di sekolah swasta, kata dia, juga tambah mahal. Sehingga orang tua akan mati-matian memperjuangkan anaknya supaya bisa diterima di sekolah negeri. Padahal, menurut JPPI, pasca putusan Mahkamah Konstitusi yang menyatakan pemerintah wajib menjamin akses pendidikan gratis termasuk di sekolah swasta, semestinya sistem SPMB bisa lebih inklusif.

“Faktanya, SPMB 2025 masih didesain hanya untuk sekolah negeri. Mestinya, sekolah swasta juga dimasukkan ke dalam sistem online SPMB sebagai solusi atas krisis daya tampung,” kata dia.

Tempo telah menghubungi Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan Jakarta Sarjoko, namun hingga berita ini ditulis belum mendapat respons.

Dinda Shabrina berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Read Entire Article