Profil Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al Haythar

1 month ago 29
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haythar mengunjungi mantan wakil presiden Jusuf Kalla atau JK setelah kasus sengketa empat pulau antara Aceh dan Sumatera Utara atau rampung. Pertemuan itu berlangsung di kediaman JK di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Selasa malam, 17 Juni 2025.

Di tengah guyuran hujan deras, mobil hitam yang dinaiki Wali Nanggroe Aceh berhenti di garasi milik JK. Keduanya menyempatkan menyapa wartawan di teras rumah. JK mengatakan pertemuan mereka dalam rangka silaturahmi. Persamuhan dilakukan setelah Presiden Prabowo Subianto memutuskan empat pulau yang diserahkan ke Sumut kembali menjadi milik Aceh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sekarang alhamdulillah persoalan sudah selesai. Sudah enggak banyak komentar lagi,” kata mabtan wakil presiden ke-10 dan ke-12 itu

JK lalu memperkenalkan sosok Malik Mahmud Al Haytar. Dalam kesempatan itu, Mahmud mengekspresikan suka cita karena Aceh mendapatkan kembali 4 pulau, yakni Pulau Lipan, Pulau Panjang, Pulau Mangkir Besar, Mangkir Kecil. Ia juga menghaturkan terima kasih kepada JK yang sebelumnya memberikan masukan kepada pemerintah bahwa keempat pulau tersebut adalah milik Aceh.

“Saya mengucapkan syukur alhamdulillah pada Allah masalah pulau itu sudah diselesaikan dengan bijaksana,” kata Mahmud. “Dan tidak kurang saya ucapkan terima kasih kepada Pak Jusuf Kalla yang sudah membantu memberi masukan untuk menyelesaikan persoalan.”

Malik Mahmud lahir pada 29 Maret 1939 di Singapura. Kendati lahir di luar Indonesia, orang tuanya asli Aceh. Ayahnya, Haji Mahmud Haytar, berlatar belakang dari Lampuuk, Banda Aceh. Ia pindah ke Singapura saat akan ditangkap Tentara Indonesia di Aceh, karena diketahui sebagai seorang anggota Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII).

Malik Mahmud Al Haythar adalah bekas Perdana Menteri Gerakan Aceh Merdeka atau GAM. Ia diangkat menjadi Wali Nanggroe Aceh pada 2013 lalu kala menggantikan Tengku Hasan Muhammad di Tiro yang meninggal. Pada 2023, dia diangkat untuk periode ketiganya hingga 2028.

“Sejak 2013 pertama, ini merupakan kali ketiga saya mengabdikan diri sebagai simbol pemersatu dan perdamaian Aceh dalam konteks, khazanah, sejarah dan budaya,” kata Malik Mahmud dalam rapat paripurna istimewa DPR Aceh pengukuhan dirinya di Banda Aceh, Kamis, 14 Desember 2023 lalu, dikutip dari Antara.

Momen tersebut juga dihadiri langsung oleh JK dan mantan Menteri Hukum dan HAM RI atau Ketua juru runding Pemerintah RI dalam proses perdamaian MoU Helsinki Hamid Awaluddin. Terpilihnya kembali Malik Mahmud sebagai Wali Nanggroe Aceh itu setelah dilakukan musyawarah mufakat oleh majelis tinggi Wali Nanggroe, Tuha Peut, Tuha Lapan dan majelis fatwa.

Malik Mahmud mengatakan, lembaga wali Nanggroe merupakan lembaga pemangku adat yang menjadi salah salah satu implementasi dari kekhususan dan keistimewaan Aceh berdasarkan perjanjian damai MoU Helsinki dan pasal-pasal dalam UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (UUPA).

“Saya terus melakukan upaya bersifat internal dan kerja-kerja lainnya. Bekerja demi proses terimplementasi nya MoU Helsinki,” kata Malik Mahmud.

Menurut Otto Syamsuddin Ishak, dalam Aceh Pasca Konflik; Kontestasi 3 Varian Nasionalisme (2013), penetapan Malik Mahmud sebagai Wali Nanggroe Aceh pada 2013 tidak terlepas dengan peristiwa rapat man sigom donya yang dilaksanakan di Stavanger, Norwegia pada 2 Juli 2002. Rapat itu menyepakati apabila Hasan Tiro mangkat Malik Mahmud Al Haytar secara langsung menjadi pemangku jabatan Wali Nanggroe.

Adapun riwayat jabatan Malik Mahmud yaitu pernah menjadiMenteri Luar Negeri Aceh Merdeka untuk periode 1976 hingga 2002. Kemudian pada 2002 sampai 2005, dia menjadi Perdana Menteri Aceh Merdeka. Pada 2007, dia diangkat menjadi Ketua Majelis Tuha Peut Partai Aceh dan menjabat sampai sekarang.

Selain itu, pada rentang 2010 sampai 2012, Malik Mahmud menjabat sebagai penjabat/Pemangku Wali Nanggroe, sebelum kemudian diangkat jadi Wali Nanggroe Aceh untuk periode pertamanya pada 2013 hingga 2017. Setelah itu, dia kembali menjabat jabatan tersebut untuk periode keduanya pada rentang 2017 sampai 2022 dan kemudian diangkat lagi pada 2023 untuk menjabat sampai 2028.


Dian Rahma Fika
berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Read Entire Article