TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menyatakan pengaruh Rusia besar di kawasan Timur Tengah. Ketika ditanya pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Prabowo menjawab bahwa salah satu agenda pembahasan keduanya adalah de-eskalasi perang Israel-Iran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Awak media awalnya menyinggung kunjungan Prabowo ke Rusia yang bersamaan dengan diselenggarakannya Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G7 di Kananaskis, Alberta, Kanada, pada 15-17 Juni 2025. Prabowo ditanya apakah kunjungan ke Rusia lebih positif dibanding lawatan ke Kanada, sebab mayoritas negara G7 mendukung agresi Israel ke Iran.
“Ya tentunya pengaruh Rusia lebih besar ya di kawasan itu, khususnya dengan pemerintah Iran. Jadi saya kira peran dari pemerintah Rusia akan sangat besar,” kata Prabowo dalam keterangan pers di Saint Petersburg, Rusia, dikutip dari keterangan video yang dibagikan Sekretariat Presiden pada Sabtu, 21 Juni 2025.
Soal perbincangannya dengan Putin, Prabowo mengatakan dirinya dan Putin mengharapkan semua pihak supaya berusaha untuk deeskalasi. “Kami ingin semua turunkan suhu. Kami ingin cari penyelesaian jalan keluar yang damai untuk semua pihak,” katanya.
Sudah lebih dari satu pekan konflik antara Israel dan Iran tidak mereda. Tensi antara kedua negara bahkan semakin memanas dengan serangkaian aksi militer besar-besaran dari kedua belah pihak.
Sepanjang tujuh hari berkonflik terbuka, pertukaran serangan udara dan rudal balistik terus terjadi. Pada Rabu, intensitas serangan dari Tel Aviv maupun Teheran sempat mereda. Namun, pada Kamis, 19 Juni, konflik mereka seperti memasuki intensitas baru, dengan target strategis semakin diperluas dan korban sipil dilaporkan meningkat.
Presiden Putin mengatakan khawatir soal potensi dunia sedang menuju Perang Dunia Ketiga. Putin, berbicara di sebuah forum ekonomi di St Petersburg pada Jumat, 20 Juni 2025, mengatakan ada banyak potensi konflik di dunia dan bahwa konflik tersebut terus berkembang.
Putin memberi contoh perang Rusia sendiri di Ukraina, konflik antara Israel dan Iran, apa yang terjadi sekitar fasilitas nuklir di Iran. Di sekitar fasilitas nuklir Iran, spesialis Rusia sedang membangun dua reaktor nuklir baru untuk Teheran.
"Ini tidak hanya perhatian cermat kita terhadap peristiwa yang terjadi, tetapi juga pencarian solusi, pencarian solusi, sebaiknya dengan cara damai, di semua arah,” kata Putin dikutip Reuters.
Sementara Presiden Prabowo menyatakan kunjungannya ke Rusia bukan berarti bahwa dirinya tidak menghormati KTT G7 – Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris Raya, dan Amerika Serikat. Prabowo menegaskan tetap non-blok.
“Kami menghormati semua negara. Kebijakan luar negeri Indonesia sangat sederhana, satu frasa, seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak,” kata mantan Menteri Pertahanan ini di Saint Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di St. Petersburg, Rusia, Jumat, 20 Juni 2025.