Imran menyebut gejala sakit tersebut bisa timbul karena kondisi yang kurang fit usai perjalanan ibadah haji.
16 Juni 2025 | 14.27 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Jemaah haji yang sudah tiba di tanah air dan mengalami gejala sakit, diimbau untuk segera periksa ke rumah sakit atau puskesmas terdekat. "Kalau ada gejala sakit, misalkan demam, batuk, sesak napas, kami anjurkan agar segera berobat ke rumah sakit maupun puskesmas," kata Kepala Bidang Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah, M. Imran, dikutip dari keterangan resmi, Senin, 16 Juni 2025.
Gejala sakit tersebut bisa timbul karena kondisi yang kurang fit usai perjalanan ibadah haji. Imran mengatakan, apabila gejala tersebut dirasakan kurang dari 14 hari sejak tiba dari tanah suci, segera periksa.
"Jangan lupa ceritakan riwayat perjalanan haji Anda, agar mendapatkan pelayanan dan penanganan yang tepat," kata dia berpesan. “Keluarga Bapak/Ibu sudah menunggu di tanah air.Tentunya mereka berharap dalam keadaan yang sehat."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara, Makkah dan Madinah kini sedang memasuki masa puncak musim panas. Sebagian jemaah haji masih melanjutkan perjalanan ibadahnya di tanah suci, baik Makkah maupun Madinah. Jemaah haji diimbau untuk menjaga kesehatan di tengah cuaca yang mencapai 47 derajat celcius.
"Kami ingatkan bahwa Arab Saudi saat ini telah memasuki puncak panas, bulan Juni-Juli. Di mana pada hari ini saja, suhu di Makkah mencapai 45 derajat celsius. Sementara di Madinah sudah mencapai 47 derajat celcius. Ini akan terasa lebih panas karena keringnya udara dan kelembapannya rendah," ujarnya.
Panasnya cuaca ini, lanjut Imran, tentu akan berdampak terhadap masalah kesehatan jemaah haji. Untuk itu Imran mengimbau kepada jemaah haji untuk melakukan hal-hal berikut:
- Beristirahat yang cukup di hotel dan tidak memaksakan diri melakukan ibadah yang menguras tenaga, seperti umrah sunnah berkali-kali serta mengejar arbain di Masjid Nabawi.
- Menghindari aktivitas di luar hotel di waktu terik, yaitu pukul 10.00-16.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Apabila beraktivitas di luar, usahakan memakai payung, semprotan wajah, dan bawa air minum yang cukup.
- Memakai masker untuk menghindari penularan penyakit.
- Untuk jemaah haji yang memiliki komorbid, agar beribadah di dalam hotel dengan tenaga minimal, tapi pahala maksimal. Misalkan tadarus Alquran, zikir, maupun sedekah.
- Jemaah haji Lansia agar selalu didampingi ketika beraktivitas di luar hotel.Imran mengatakan, hingga kini, jumlah jemaah haji yang sudah mendapatkan layanan kesehatan di kloter sebanyak 72.100 orang. "Kasus terbanyak adalah ISPA, iopertensi, diabetes dan komplikasi," tuturnya.
Sementara yang dirawat inap di rumah sakit Arab Saudi sebanyak 238 orang dengan penyakit pneumonia, diabetes dan juga jantung koroner atau serangan jantung. Demikian pula, jumlah jemaah yang wafat di tanah suci hingga hari ke-44, sebanyak 275 jemaah. "Angka ini masih lebih rendah dibandingkan tahun lalu," katanya.
Imran berharap agar jemaah haji selalu dalam keadaan sehat. "Semoga Allah Swt selalu memberikan kesehatan dan melindungi jemaah haji yang saat ini masih berada di tanah suci atau pun sudah berada di Tanah Air. Kami doakan agar kemabruran haji dapat membawa masyarakat Indonesia menuju masyarakat yg madani, beriman dan bertakwa kepada Allah SWT," kata dia.
PODCAST REKOMENDASI TEMPO