Pernyataan Jusuf Kalla dan Wali Nanggroe Aceh Mahmud Al Haythar Usai Pertemuan

1 month ago 27
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haythar bertemu dengan mantan wakil presiden Jusuf Kalla atau JK setelah pemerintah memutuskan Pulau Lipan, Pulau Panjang, Pulau Mangkir Besar, Mangkir Kecil adalah milik Provinsi Aceh. Pertemuan itu digelar di kediaman JK di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Selasa malam, 17 Juni 2025.

Di tengah guyuran hujan deras, mobil hitam yang dinaiki oleh Wali Nanggroe Aceh berhenti di garasi milik JK. Menurut pantauan Tempo di lokasi, pertemuan itu mulai pukul 19.00 dan masih berlangsung hingga pukul 20.30 WIB. Tampak hadir pula mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said serta mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Hamid Awaluddin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sekarang alhamdulillah persoalan sudah selesai. Sudah enggak banyak komentar lagi,” kata JK kepada wartawan di sela-sela pertemuan itu.

JK mengatakan, awalnya pertemuan itu guna mendiskusikan secara serius ihwal sengketa empat pulau antara Aceh dan Sumatera Utara atau Sumut tersebut. Polemik ini muncul setelah Kementerian Dalam Negeri atau memutuskan bahwa keempat pulau di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, dialihkan menjadi milik Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumut.

Diskusi serius antara JK dan Malik Mahmud Al Haythar batal lantaran pada Selasa siang atau beberapa jam sebelum pertemuan keduanya berlangsung, Presiden Prabowo Subianto memutuskan empat pulau itu dikembalikan ke wilayah administrasi Aceh. Penetapan ini berdasarkan dokumen administrasi yang dimiliki pemerintah.

“Sebenarnya kita malam ini mau bicara serius, tapi karena sudah selesai, Alhamdulillah. Tapi Alhamdulillah, sudah selesai. Jadi tinggal silaturahmi,” tutur JK.

Dalam pertemuan tersebut, JK dan Malik Mahmud menyampaikan sejumlah pernyataan terkait sengketa pulau antara Aceh dan Sumut yang akhirnya dirampungkan oleh pemerintah. JK mengatakan kasus sengketa ini diharapkan bisa menjadi pembelajaran bagi pemerintah. Sedangkan Malik Mahmud berujar kasus sengketa pulau bisa memancing perang antar suku jika tak segera diselesaikan.

Pernyataan JK dan Mahmud Al Haythar

Jusuf Kalla mengatakan kembalinya empat pulau ke Aceh harus menjadi bahan pembelajaran bagi pemerintah. Ia menilai keputusan pemerintah yang semula memindahkan empat pulau Aceh ke Sumut tidak tepat. Seharusnya, kata dia, pemerintah menelaah aspek historis dan meninjau Undang-Undang Pemerintah Aceh serta perjanjian Helsinki sebelum memutuskan status empat pulau yang disengketakan.

“Ini pembelajaran bagi pemerintah bahwa sebelum mengambil tindakan-tindakan itu harus juga memahami sejarah, memahami undang-undang itu sendiri,” ujarnya.

Sebelumnya, dalam keterangan resmi pada Ahad, 15 Juni 2025, JK mengatakan bahwa empat pulau yang disengketakan Aceh dan Sumut adalah milik Aceh. Ia menyebut kepemilikan Aceh atas pulau itu berkaitan dengan kesepakatan perundingan Pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Helsinki pada 2005.

“Pulau Lipan, Pulau Panjang, Pulau Mangkir Besar, Mangkir Kecil, bahwa itu secara historis memang masuk Aceh, Aceh Singkil, bahwa letaknya dekat Sumatera Utara itu biasa,” kata JK.

JK juga menyampaikan, UU itu memiliki kedudukan lebih tinggi dari Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kepmendagri) Nomor 300.2.2-2138 Tahun 2025. Kepmendagri itu menyatakan empat pulau tersebut adalah bagian dari Sumatera Utara. Karena itu, kepemilikan Aceh atas empat pulau itu tidak bisa dibatalkan dengan Kepmen.

Dalam pertemuan itu, Malik Mahmud Al Haythar mengatakan apabila pemerintah tak mengembalikan empat pulau ke Aceh, akan terjadi konflik antara Aceh dan Sumut. Pemimpin adat itu mengatakan selama terjadi persengketaan wilayah, masyarakat Aceh naik pitam. Menurut Malik, mereka mengibarkan bendera Aceh di empat pulau tersebut.

Ia menjelaskan, pulau-pulau itu sudah lama masuk menjadi wilayah administrasi Aceh. Bahkan sejak zaman penjajahan oleh Belanda. Sehingga bila diputuskan keempat pulau dipindah ke teritorial Sumut, Malik menyebut masyarakat Aceh tentu memprotes keras. Jika konflik ini dibiarkan berlarut, ia khawatir akan dampak yang mungkin muncul.

“Seperti tadi saya bilang, ini akan jadi perang suku antara Sumatera Utara dan Aceh. Ini akan pecah belah Indonesia ini kan,” tuturnya.

Namun, ia menyampaikan bahwa kabar kembalinya empat pulau ke wilayah Aceh langsung meredam ketegangan di masyarakat setempat. “Mudah-mudahan semuanya tenang. Kalau tidak memang agak panas. Itu yang saya khawatirkan juga kan. Karena jangan kita menggaruk lagi luka lama,” kata Malik.

Malik Mahmud juga mengharapkan adanya pengesahan aturan mengenai pengibaran bendera Aceh. Ia berujar masyarakat Aceh masih memiliki keinginan kuat untuk bisa mengibarkan bendera dengan lambang bulan bintang itu. “Ya bagi orang-orang Aceh itu diharapkan bahwa bendera itu disahkan. Kami menunggu saja,” katanya.

Polemik pengibaran bendera Aceh berasal dari perbedaan pandangan antara perjanjian Helsinki, peraturan perundang-undangan nasional dan regulasi daerah (Qanun) di Aceh. Dalam perjanjian Helsinki terdapat klausul bahwa Aceh berhak menggunakan simbol wilayah termasuk bendera, lambang dan himne sendiri.

Namun itu bertentangan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2007 yang melarang daerah menggunakan lambang mirip organisasi separatis, dalam hal ini Gerakan Aceh Merdeka atau GAM. Hingga kini polemik soal legalitas penggunaan bendera Aceh belum menemui titik temu.

Dian Rahma Fika berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Read Entire Article