TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Pendidikan DKI Jakarta membenarkan bahwa situs Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk calon murid mendaftar masuk ke sekolah sempat mengalami gangguan.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Jakarta Sarjoko menyebut per pukul 11.00 WIB situs tersebut telah menerima lebih dari 130 ribu pendaftar secara serentak dari jenjang SD, SMP, SMA dan SMK. “Lonjakan trafik dalam waktu bersamaan mungkin menyebabkan gangguan akses sementara dan kami memahami ketidaknyamanan yang dirasakan,” kata dia kepada Tempo, Senin, 16 Juni 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sarjoko mengatakan pihaknya terutama dari tim teknis telah bekerja dengan maksimal untuk memastikan kestabilan layanan dan kecepatan sistem agar pendaftaran dapat terus berjalan dengan lancar. “Bagi orang tua dan calon murid yang mengalami kendala, kami sarankan untuk melakukan refresh secara berkala,” ujarnya.
Selain itu, dia juga menyarankan agar orang tua dan calon murid untuk menghindari jam puncak pendaftaran seperti di jam 08.00 sampai 10.00 WIB. Sarjoko mengimbau para pendaftar untuk terus memastikan koneksi internet saat mengakses situs. Sebab, katanya, kestabilan internet cukup memengaruhi pengalaman dalam mengakses situs SPMB.
Sarjoko, mewakili lembaganya meminta agar masyarakat terutama orang tua dan calon murid yang mendaftar sekolah lebih bersabar dan memahami kondisi yang ada. “Kami terus berupaya memberikan layanan yang terbaik bagi semua calon murid baru,” katanya.
Sebelumnya, salah satu orang tua calon peserta didik, Aditya, yang akan mendaftarkan anaknya ke salah satu sekolah negeri di Jakarta mengaku kesusahan saat mengakses situs Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) DKI Jakarta. Dia mengatakan telah berulang kali mencoba masuk (log in) menggunakan akun yang telah dibuat, namun laman SPMB tetap tak bisa diakses. "Selalu muncul kata-kata 'Terjadi Kesalahan', ucapnya kesal, Senin, 16 Juni 2025.
Adit rencananya akan mendaftarkan anaknya ke salah satu SMP negeri di Jakarta. Ia juga khawatir situs SPMB yang eror membuat anaknya kehilangan kursi dan gagal mendapatkan sekolah yang diinginkan.
Dia juga mengeluhkan sistem pendaftaran SPMB yang dinilainya masih prematur sehingga menyulitkan orang tua untuk mendaftarkan anak mereka. "Dengan persyaratan bertahap seperti ini malah membuat susah dan mengecewakan," katanya.
Akun instagram Dinas Pendidikan DKI Jakarta juga tampak diserbu oleh orang tua calon murid. Rata-rata mengeluhkan situs SPMB yang eror dan lemot. Banyak orang tua juga mengatakan akun mereka terlempar keluar dan gagal masuk. Mereka menduga hal itu terjadi karena membludaknya pendaftar yang mengakses situs tersebut.
Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ubaid Matraji, menyampaikan lembaganya juga mendapatkan aduan serupa. Ubaid menyebut laporan lain mengenai banyak orang tua tak tersosialisasi dengan baik juga banyak. "Sekarang pendaftaran online, tapi orang tua masih banyak yang mengantre di sekolah sejak subuh," ujarnya.