Nasir Djamil soal Prabowo Ambil Alih Sengketa 4 Pulau: Bentuk Koreksi terhadap Keputusan Menteri Tito

1 month ago 29
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Legislator asal Aceh, Nasir Djamil, berpendapat langkah Presiden Prabowo Subianto mengambil alih persengketaan empat pulau antara Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara merupakan bentuk upaya peredaman ketegangan akibat kebijakan pemerintah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nasir mengatakan, pengambilalihan polemik empat pulau itu merupakan koreksi terhadap keputusan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. “Jadi koreksi Presiden sebagai kepala negara dan sebagai kepala pemerintahan terhadap menterinya yang barangkali dalam keputusan itu belum sempurna, tidak bijak menyikapi daerah-daerah yang dulu pernah mengalami konflik bersenjata seperti Aceh,” ucap Nasir di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Selasa, 17 Juni 2025.

Nasir menyatakan sensitivitas diperlukan dalam keputusan atau kebijakan yang berkaitan dengan wilayah berkonflik. “Bukan hanya sekedar otoritas. Jadi otoritas minus sensitivitas ya akibatnya seperti ini,” kata politikus Partai Keadilan Sejahtera atau PKS ini. 

Ia menegaskan bahwa secara historis dan administratif, empat pulau yakni yaitu Pulau Mangkir Besar, Pulau Mangkir Kecil, Pulau Lipan, dan Pulau Panjang berada di wilayah Aceh. “Cuma memang di tahun 2009, waktu itu Aceh keliru dalam memberikan koordinat. Dan menyampaikan ada 260 pulau, tidak termasuk empat pulau ini,” kata dia.

Berdasarkan laporan Tempo edisi 13 Juni 2025 yang berjudul “Memori Lama di Balik Sengketa Empat Pulau Aceh”, persoalan empat pulau ini bermula dari proses pembakuan nama-nama pulau yang dilakukan di seluruh Indonesia. Tim Nasional Pembakuan Rupabumi yang terdiri dari 10 kementerian/lembaga, di antaranya Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Informasi Geospasial (BIG), Direktorat Topografi TNI AD, terlibat dalam proses pembakuan nama itu.

Kala itu, tim Kementerian Dalam Negeri menggelar identifikasi dan memverifikasi pulau-pulau, termasuk di wilayah Sumatera Utara dan Aceh. Hasil verifikasi tersebut mendapat konfirmasi dari Gubernur Sumatera Utara lewat surat Nomor 125 Tahun 2009, yang menyatakan Provinsi Sumatera Utara terdiri atas 213 pulau, termasuk empat pulau yang disengketakan itu. Proses serupa dilakukan di Banda Aceh. Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi menemukan ada 260 pulau yang masuk wilayah Aceh. Namun empat pulau itu tidak tercatat di dalamnya. 

Pada 4 November 2009, Pemerintah Provinsi Aceh mengirim surat konfirmasi yang memuat perubahan nama atas empat pulau yang sebelumnya tidak tercantum. Tak hanya nama, titik koordinatnya pun turut disesuaikan. Pulau Panjang namanya tetap, namun memiliki koordinat berbeda. Pulau Malelo berubah nama menjadi Pulau Lipan, dengan koordinat berbeda. Pulau Rangit Besar berubah nama menjadi Pulai Mangkir Besar. Kemudian Pulau Rangit Kecil berubah menjadi Pulau Mangkir Kecil.

Nasir Djamil pun menekankan bahwa Pemerintah Aceh telah mengoreksi penamaan dan koordinat keempat pulau itu. “Kemudian diajukan tapi tidak pernah disahuti, tidak pernah diterima, tidak pernah dijawab oleh pemerintah pusat,” kata anggota Komisi III DPR ini.

Empat pulau kecil di lepas pantai Tapanuli Tengah, perairan Selat Nias, yang dulunya bagian dari Kabupaten Aceh Singkil, sebelumnya ditetapkan sebagai wilayah Provinsi Sumatera Utara oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Keputusan pengalihan status administratif empat pulau ini termaktub dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri yang terbit pada 25 April 2025.

Tito Mengatakan bahwa Kepmendagri No. 300.2.2-2138/2025 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode, Data Wilayah Administrasi Pemerintahan dan Pulau telah melewati kajian letak geografis dan pertimbangan keputusan yang melibatkan berbagai instansi.

Namun pada Selasa siang, 17 Juni 2025, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan pemerintah akhirnya menetapkan empat pulau yang bersengketa antara Aceh dan Sumatera Utara masuk wilayah Aceh. Prasetyo mengatakan, penetapan itu berdasarkan kajian dari dokumen administrasi yang dimiliki pemerintah.

"Pemerintah berlandaskan dasar dokumen pemerintah telah ambil keputusan bahwa 4 pulau itu masuk wilayah Aceh," kata dia di Kantor Presiden, Jakarta. Dengan adanya keputusan ini, Prasetyo meminta masyarakat tidak mempercayai isu liar mengenai polemik ini.

Dalam kesempatan sama, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, DPR meminta Presiden Prabowo Subianto untuk menyelesaikan masalah ini. Karena itu, diadakan rapat yang dihadiri Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Gubernur Aceh Muzakir Manaf, dan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution. "Rapat telah selesai dan telah mencapai hasil kesepakatan bersama," kata Dasco di Kantor Presiden.

Hendrik Yaputra dan Daniel A. Fajri berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article