Liputan6.com, Jakarta - Menunda penjepitan tali pusat sekitar satu hingga tiga menit dapat menurunkan risiko anemia defisiensi besi (ADB) pada anak.
Anemia defisiensi besi adalah jenis anemia akibat tubuh kekurangan zat besi. Menurut dokter spesialis anak subspesialis hematologi onkologi, Profesor Harapan Parlindungan Ringoringo, 50 persen penyebab anemia adalah anemia defisiensi besi.
Dia pun menjelaskan kaitan antara penundaan penjepitan tali pusat dengan penurunan risiko anemia defisiensi besi.
“Biasanya kalau bayi lahir suka langsung dijepit tali pusatnya, langsung dipotong. Ada penelitian, tunggulah satu sampai tiga menit supaya aliran darah dari ibu melalui plasenta ke dalam tali pusat bayi lebih lama. Sehingga, lebih banyak darah yang masuk ke tubuh bayi,” kata dokter yang akrab disapa Parlin kepada Health Liputan6.com dalam webinar bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Selasa (17/6/2025).
Lebih banyak darah yang masuk ke tubuh bayi melalui tali pusat dapat menekan risiko status besi yang rendah.
Lantas, apakah memang harus satu sampai tiga menit?
“Alangkah baiknya satu sampai tiga menit, tergantung situasi dokter menghadapi kelahiran bayi. Kalau pada waktu dia lahir ada suatu masalah, mungkin tidak terlalu terpikirkan ya. Tapi kalau itu elektif proses kelahirannya, akan sangat mudah dilakukan,” paparnya.
“Intinya supaya darah lebih banyak masuk ke tubuh bayi,” imbuhnya.
Penggemar Diego Maradona berkumpul di luar rumah sakit tempat sang mantan bintang sepak bolah dirawat karena akan menjalani operasi di otaknya. Maradona menderita anemia, ada penumpukan darah di antara selaput dan otaknya.