INFO NASIONAL – Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau acap disapa Gus Ipul meminta jajarannya memulai pembuatan kerangka kerja untuk 2026 terkait pendampingan di masyarakat. Tujuannya demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan mengukur efektivitas kerja.
“Saya minta mulai bikin kerangka atau rencana kerja untuk seluruh pendamping,” kata Gus Ipul saat memimpin Rapat Pimpinan di Kantor Kemensos, Jakarta, pada Senin, 16 Juni 2025. Acara ini melibatkan Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Mira Riyati Kurniasih, Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Supomo, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Agus Zainal Arifin, direktur masing-masing direktorat jenderal tersebut, serta para Staf Khusus Menteri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gus Ipul menekankan bahwa para pendamping, baik untuk Program Keluarga Harapan (PKH), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), hingga Taruna Siaga Bencana (Tagana), menjadi cerminan Kemensos di tingkat akar rumput atau masyarakat.
Karena itu, perlu penetapan kerangka kerja bagi setiap unit pendamping untuk mengukur kinerjanya. Gus Ipul pun meminta seluruh direktorat jenderal memberi usulan agar dapat dikaji dan didiskusikan bersama.
“Karena sekali lagi, sudah berulang-kali saya sebut pendamping itu adalah wajah kita di rakyat, wajah negara di rakyat. Kalau mereka kerjanya masih enggak fokus, kan enggak terukur,” kata Gus Ipul. “Saya minta Ibu Dirjen Dayasos (Mira Riyati Kurniasih) memberi usulan tentang pendamping. Semua dirjen juga melakukan hal yang sama.”
Selain membuat kerangka kerja pendamping, Gus Ipul juga meminta jajarannya untuk memasukkan karang taruna sebagai Pilar Sosial Kemensos yang berperan aktif dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial masyarakat.
Dia menegaskan Kemensos harus bekerja dan berpikir dalam koridor yang sama, yakni mengentaskan kemiskinan dan memberdayakan rakyat agar tidak terus-menerus bergantung pada bantuan sosial atau bansos. “Kita mulai buat format SDM PKH untuk 2026, seperti apa usulannya (dari setiap dirjen),” ujar Gus Ipul. (*)