TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Sugiono menyebut serangan Israel ke Iran tidak hanya melanggar kedaulatan wilayah, tapi membahayakan keamanan internasional. Dalam serangan beberapa waktu lalu, Israel turut mengarahkan serangannya ke fasilitas pengembangan nuklir milik Iran.
Sugiono mengatakan hukum internasional mengatur bahwa instalasi nuklir tidak boleh dijadikan sasaran serangan. “Kita juga mengecam penyerangan yang dilakukan terhadap instalasi nuklir. Hukum internasional telah jelas-jelas mengatur bahwa instalasi nuklir tidak dapat dijadikan sasaran,” kata Sugiono dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 30 Juni 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Politikus Partai Gerindra ini mengatakan serangan itu berisiko terhadap keamanan manusia dan lingkungan hidup, serta membahayakan rezim non-proliferasi senjata nuklir dan traktat non-proliferasi senjata nuklir.
Iran dan Israel terlibat perang sejak operasi militer Tel Aviv ke Tehran pada 13 Juni 2025. Agresi itu mencakup serangan udara dan penyusupan kelompok sabotase menargetkan fasilitas nuklir, para jenderal dan ilmuwan nuklir terkemuka, serta pangkalan udara Iran. Israel menuduh Iran menjalankan program nuklir militer secara rahasia. Tuduhan itu berulang kali disangkal oleh pejabat tinggi Iran.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan Washington telah bergabung dalam upaya Israel menghancurkan kapabilitas program nuklir Iran lewat pengumuman serangan ke tiga situs Fordo, Natanz, dan Isfahan, pada Sabtu, 21 Juni. Trump mengatakan bahwa gencatan senjata total dan menyeluruh sebagai akhir dari "perang 12 hari". Manuver Washington itu disambut kecaman internasional.
Kementerian Luar Negeri belum menyampaikan pernyataan terbuka mengecam AS. Ketika ditanya usai rapat di DPR, apakah kecaman yang disampaikannya termasuk terhadap Amerika Serikat, Sugiono menegaskan bahwa sikapnya sudah disampaikan dalam pertemuan dengan Komisi I.
Dalam rapat tersebut, Sugiono mengatakan “Indonesia sudah menyampaikan bahwa kita mengecam serangan apa pun yang melanggar kedaulatan negara mana pun, khususnya yang terjadi kemarin yang dilakukan oleh Israel. Itu merupakan pelanggaran terhadap wilayah dan kedaulatan suatu negara."
Mantan anggota komisi I ini menyampaikan bahwa sikap Indonesia dalam merespons situasi geopolitik saat ini adalah tetap konsisten menolak segala bentuk penjajahan. Selain itu, Indonesia juga berkomitmen untuk berperan aktif dan berkontribusi dalam menciptakan perdamaian dunia, sebagaimana amanat konstitusi.
Menurut Sugiono, Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya menjalankan politik bertetangga yang baik sebagai bagian dari strategi menjaga keberlangsungan hidup bangsa.