Koalisi Sipil Laporkan Dugaan Pembunuhan Abral Wandikbo ke Komnas HAM

1 month ago 29
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Masyarakat Sipil untuk Kasus Yuguru secara resmi melaporkan dugaan pelanggaran hak asasi manusia dalam kematian seorang warga Yuguru, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan bernama Abral Wandikbo. Pria 27 tahun itu ditemukan tewas dengan kondisi telinga dan hidung dimutilasi pada Maret 2025 lalu.

Laporan disampaikan Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua (YKKMP) ke Komnas HAM bersama sejumlah organisasi lain seperti Kontras, Amnesty International Indonesia, AJI, dan PGI pada Jumat, 13 Juni 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami datang melaporkan kasus ini secara resmi ke Komnas HAM karena ada dugaan kuat telah terjadi pelanggaran HAM berat. Abral ditangkap, disiksa, dan ditemukan meninggal. Ini bukan prosedur yang sah, ini pembunuhan,” ujar Direktur YKKMP Theo Hesegem saat ditemui Tempo di Kantor Komnas HAM.

Theo menyebut, selain ke Komnas HAM, pihaknya juga telah mendatangi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban atau LPSK. “Kami minta perlindungan untuk saksi dan keluarga korban agar proses berjalan aman dan transparan,” ujarnya.

Ia juga mengatakan telah bertemu sejumlah media untuk mengawal kasus ini. “Kami juga sudah lapor ke Puspom TNI,” ucap Theo.

Meski mengaku harapan terhadap penegakan keadilan di Papua sangat tipis, Theo tetap mendorong agar kasus ini diusut tuntas. Ia mencontohkan bahwa sebelumnya pernah ada anggota aparat yang dijatuhi hukuman dalam kasus serupa. “Karena kita punya pengalaman yang lain. Kasus di Timika, mutilasi besar-besaran, dan itu ya lumayanlah sedikit, ada aparat yang melakukan itu diberikan hukuman yang setimpal,” ujar Theo.

Menurut koalisi, Abral ditangkap pada 22 Maret 2025 di Kampung Yuguru, Kabupaten Nduga, lalu dinyatakan akan segera dibebaskan. Namun dua hari kemudian, pada malam 24 Maret 2025, ia diduga dibunuh dan dibuang di area kebun, sebelum akhirnya ditemukan oleh keluarga pada 26 Maret 2025 dalam kondisi tak bernyawa.

Perwakilan KontraS, Muhammad Yahya Ihyaroza, mengatakan bahwa penangkapan Abral dilakukan hanya berdasarkan foto. “Jadi sebetulnya TNI ini kan melakukan penindakan terhadap korban, Abral Wandikbo, ini hanya berdasarkan foto. Jadi ada foto yang didapati oleh TNI, yang di mana dalam foto itu ada orang Papua sedang memegang senjata. Sementara fotonya itu sebetulnya kurang jelas dan tidak dapat dibuktikan apakah orang yang berada di foto tersebut merupakan Abral atau bukan. Fotonya pun juga diambil dari Facebook,” ujar Yahya dalam kesempatan yang sama.

Ia menambahkan bahwa peristiwa ini mencerminkan pola pelanggaran hukum dan HAM yang terus terjadi di Papua, termasuk pandangan rasialis dan stigmatisasi terhadap masyarakat Papua, khususnya terkait tuduhan keterlibatan dengan gerakan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat -Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM. “TNI dalam hal ini melakukan tindakan secara sewenang-wenang tanpa adanya proses hukum yang jelas terlebih dahulu, tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu apakah betul orang yang ada di foto tersebut merupakan Abral,” ucapnya.

Read Entire Article