Sektor pertanian Jawa Timur kembali menunjukkan progres yang signifikan. Data dari Badan Pusat Statistik per 2 Juni 2025 menunjukan pada periode Januari hingga Juli, potensi produksi padi Jatim diperkirakan hampir mencapai 9 juta ton GKP.
13 Juni 2025 | 12.36 WIB
INFO NASIONAL - Sektor pertanian Jawa Timur kembali menunjukkan progres yang signifikan. Data dari Badan Pusat Statistik per 2 Juni 2025 menunjukan pada periode Januari hingga Juli, potensi produksi padi Jatim diperkirakan hampir mencapai 9 juta ton gabah kering panen (GKP) atau lebih tepatnya 8.784.027 ton GKP. Setara dengan 7.305.785 ton Gabah Kering Giling (GKG) atau 4.218.508 ton beras.
Jika dibandingkan dengan data periode yang sama pada tahun sebelumnya, potensi produksi padi dan beras Jatim mengalami kenaikan hingga 1.029.692 ton setara 13,28 persen. Berdasarkan perhitungan GKG, produksi padi tersebut meningkat dari 6.449.378 ton GKG menjadi 7.305.785 ton GKG.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, capaian pada sektor pertanian ini menunjukkan keseriusan Pemerintah Provinsi Jatim dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional. Capaian ini juga menjadi bukti kebijakan yang dibuat oleh Pemprov Jatim berpihak kepada petani. Sehingga, penguatan produksi pangan nasional mulai menunjukkan hasil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Bahkan kalau kita bicara dari Jatim, yang produksi padi dan berasnya tertinggi nasional lima tahun berturut-turut maka kita siap untuk menjadi garda terdepan mewujudkan kedaulatan pangan nasional,” tegas Khofifah, Kamis, 12 Juni 2025.
Kenaikan produksi padi dan beras Jatim ini ditopang dari penambahan luas tanam yang berimplikasi pada peningkatan luas panen padi. Diketahui, luas panen Jatim pada 2025 untuk periode Januari-Juli mencapai 1.299.222 hektar. Angka ini meningkat 13,4 persen dibanding periode sama pada tahun sebelumnya. Ia menjelaskan, luasan ini cukup mendongkrang kontribusi sektor pertanian Jatim di skala nasional."Jawa Timur berkontribusi cukup signifikan terhadap pertanian nasional sekitar 12.10 persen," kata Khofifah.
Kontribusi besar terhadap kinerja pertanian secara umum juga didukung dengan adanya peningkatan signifikan pada produksi padi dan jagung. "Produksi padi dan jagung menjadi penyumbang utama, disusul oleh pertumbuhan subsektor peternakan yang juga memberikan kontribusi besar terhadap kinerja pertanian secara umum," katanya.
Adapun berdasarkan data BPS pada 2024, produksi padi Jatim tertinggi se-Indonesia dengan total mencapai 9,28 juta ton GKG disusul dengan 4 provinsi penghasil padi di Indonesia lainnya. Antara lain Jawa Tengah yang menghasilkan 8,89 juta ton padi, Jawa Barat di posisi ketiga dengan hasil padi 8,63 juta ton. Lalu disusul Sulawesi Selatan yang mampu menghasilkan 4,82 juta ton padi, dan Sumatera Selatan mencapai 2,91 juta ton padi. (*)