ITB Kaji Ulang Rencana Buka Kampus di PIK 2

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana Institut Teknologi Bandung atau ITB membuka program pendidikan ekonomi dan keuangan syariah berbasis digital di Menara Syariah Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 mengundang polemik. “Kalau yang keberatan kami sebut dari sebagian tokoh masyarakat saja dan sebagian alumni,” kata Wakil Rektor Bidang Komunikasi, Kemitraan, Kealumnian, dan Administrasi ITB Andryanto Rikrik Kusmara kepada Tempo, Senin 30 Juni 2025. Rektorat menyatakan akan mengkaji ulang.

Salah seorang alumni kepada Tempo mengatakan, yang menjadi isu panas di grup perbincangan dan media sosial adalah lokasinya yang berada di Pantai Indah Kapuk 2, bukan soal ekonomi syariahnya. “ITB akan senantiasa mendengar aspirasi masyarakat,” kata Rikrik.

Lewat klarifikasi tertulis, ITB menanggapi berbagai opini dan diskusi publik yang berkembang terkait inisiatif ITB dalam pengembangan pendidikan pascasarjana ekonomi dan keuangan syariah berbasis digital di Menara Syariah, Jakarta. Pihak rektorat memohon maaf atas munculnya berbagai isu yang berkembang.

Menurut Rikrik, ITB sejak 2007 telah menginisiasi pengembangan program pendidikan pascasarjana keuangan dan perbankan syariah untuk mendukung inisiatif penguatan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah. Sejak saat itu ITB terus melakukan kajian dan bekerja sama dengan berbagai pihak baik lembaga dalam negeri maupun luar negeri.

ITB tahun ini mendapat tawaran kerja sama dari Menara Syariah untuk terlibat dalam pengembangan program multidisiplin ekonomi syariah berbasis digital. Rikrik mengatakan, keterlibatan ITB untuk meluaskan akses pendidikan, meningkatkan literasi, dan inklusi ekonomi serta keuangan syariah di Indonesia. “Pada saat ini ITB sedang melakukan kajian awal terhadap tawaran tersebut, diawali dengan penandatanganan nota kesepahaman,”ujarnya.

Setelah memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai masukan dari masyarakat, sivitas akademika dan alumni, ITB akan mengkaji ulang rencana kerja sama itu secara lebih komprehensif. “Selain aspek pendidikan juga mempertimbangkan isu sosial, lingkungan, dan pembangunan berkelanjutan,” kata Rikrik.

Menurut dia, ITB tetap akan mengembangkan program multidisiplin ekonomi syariah digital dengan menggunakan fasilitas pendidikan yang telah tersedia di ITB Kampus Jakarta, Kampus Ganesha, Kampus Jatinangor, atau Kampus Cirebon.

Sementara dari penjelasan di laman resmi PIK2, pihak ITB resmi menjalin kolaborasi strategis dengan PT Kukuh Mandiri Lestari, bagian dari Agung Sedayu Group dan Salim Group, melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Gedung Rektorat ITB di Bandung. Penandatanganan dilakukan oleh Rektor ITB Tatacipta Dirgantara, dan Direktur Utama PT Kukuh Mandiri Lestari (PIK2), Nono Sampono. Kolaborasi itu dinilai menjadi langkah awal pendirian Kampus ITB di kawasan prestisius PIK2, Tangerang, Banten.

Kolaborasi ini bertujuan untuk pengembangan institusi dan peningkatan program kerja kedua belah pihak dalam Tridarma Perguruan Tinggi, yang mencakup bidang pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Kerja sama tersebut juga mencakup pemanfaatan, pembangunan, dan penyelenggaraan Kampus ITB di kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2), Tangerang, Banten.

Nono Sampono menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh pembangunan kampus ini yang akan menjadi bagian dari pengembangan Campus District PIK2 yang didesain sebagai pusat pendidikan, inovasi, dan kolaborasi industri-akademik. Pada tahap awal, rencana program studi yang akan dibuka mencakup Sekolah Bisnis dan Manajemen, Fakultas Teknologi Kesehatan, Fakultas Kecerdasan Buatan (AI) dan Arsitektur Lanskap dan Perencanaan Kawasan.