Gugatan UU TNI Oleh Masyarakat Sipil Ditolak MK, Apa Pertimbangannya?

1 month ago 14
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Gugatan uji formil Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang TNI yang diajukan masyarakat pada perkara nomor 55/PUU-XXIII/2025 ditolak oleh Mahkamah Konstitusi. Alasannya, kata Hakim Konstitusi Saldi Isra, pemohon tidak dapat menguraikan dengan jelas ihwal pertautan potensi kerugian dengan dugaan persoalan konstitusionalitas sebagaimana yang disampaikan pada gugatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Uraian pemohon yang merugi karena kesulitan mengakses informasi proses pembentukkan UU TNI tidak dikuatkan dengan bukti," kata Saldi saat membacakan pertimbangan putusan, Kamis, 5 Juni 2025.

Bukti yang dimaksud Saldi, ialah terkait uraian dan kegiatan yang menunjukkan satu upaya aktif dari permohon untuk meminta akses informasi dalam proses pembentukkan UU TNI di DPR.

Hal tersebut, dia melanjutkan, juga diperkuat dengan pernyataan pemohon pada persidangan pemeriksaan yang mengatakan, tidak pernah mengikuti atau melakukan aktivitas yang dapat dimaknai sebagai upaya aktif dalam proses pembentukkan UU TNI.

"Pemohon hanya mengetahui pemberitaan melalui media," ujar dia.

Dengan begitu, Saldi melanjutkan, pemohon dalam memperkuat kedudukan hukum tidak dapat membuktikan bahwa dirinya merupakan pihak yang telah melakukan upaya nyata dalam proses pembentukkan UU TNI.

Penjelasan pemohona, kata dia, juga tidak relevan dalam kerugian konstitusional. Sehingga, Mahkamah tidak menemukan bukti konkret yang menunjukkan adanya keterpautan dan hubungan sebab akibat antara pemohon dengan proses pembentukan UU TNI.

"Menurut Mahkamah, pemohon tidak memiliki kedudukan hukum untuk mengajukan permohonan a quo," ucap Guru besar Hukum Tata Negara dari Universitas Andalas itu.

Adapun, masyarakat atas nama Christian Adrianus Sihite dan Noverianus Samosir, mengajukan gugatan uji formil UU TNI ke Mahkamah dengan alasan terdapat kecacatan dalam proses pembentukannya.

Kecacatan tersebut, misalnya proses pembentukan UU TNI yang dipaksakan. Sebab, menurut pemohon, UU TNI tidak masuk dalam rancangan UU di program legislasi nasional prioritas DPR 2025.

Pemohon mengatakan, keinginan Menteri Pertahanan untuk memasukan RUU TNI ke dalam Prolegnas Prioritas DPR 2025 adalah perbuatan yang tidak mencerminkan proses pembuatan aturan perundang-undangan yang demokratis, melainkan penghinaan terhadap nilai negara hukum.

Selain gugatan UU TNI yang diajukan masyarakat sipil, Mahkamah juga menolak gugatan serupa, antara lain pada perkara nomor 58/PUU-XXIII-2025 yang diajukan mahasiswa FH Universitas Internasional Batam; dan perkara nomor 66/PUU-XXIII/2025 yang diajukan mahasiswa FH Universitas Pamulang.

Kemudian, perkara nomor 79/PUU-XXIII/2023 yang diajukan mahasiswa FH Brawijaya; dan perkara nomor 74/PUU-XXIII/2025 yang diajukan mahasiswa FH Universitas Islam Indonesia.

Sedangkan gugatan serupa yang diajukan mahasiswa FH Universitas Indonesia; FH Universitas Padjajaran; mahasiswa FH Universitas Gadjah Mada; dan Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Keamanan masih berlanjut.

Satu gugatan serupa pada perkara nomor 57/PUU-XXIII/2025 yang diajukan mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, tidak dilanjutkan karena pemohon mencabut permohonan.

Read Entire Article