Warning: session_start(): open(/home/atriumwin/public_html/src/var/sessions/sess_1aa553e40f6fd4c0eb9ee088a04bb0a3, O_RDWR) failed: Disk quota exceeded (122) in /home/atriumwin/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/atriumwin/public_html/src/var/sessions) in /home/atriumwin/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Gubernur Jakarta dari Masa ke Masa. Siapa Terpopuler? - InfoUpdate

Gubernur Jakarta dari Masa ke Masa. Siapa Terpopuler?

1 week ago 9
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki usia ke-498 pada 22 Juni 2025, Jakarta bukan sekadar kota metropolitan terbesar di Indonesia, tetapi juga pusat sejarah dan pemerintahan yang memiliki peran strategis dalam perjalanan bangsa.

Sejak ditetapkan sebagai Jayakarta oleh Pangeran Fatahillah pada 1527, kota ini telah mengalami berbagai fase pemerintahan, dari pelabuhan kerajaan, koloni dagang, kota administratif, hingga menjadi ibu kota negara. Dalam kurun waktu tersebut, kepemimpinan Jakarta telah mengalami banyak pergantian, baik dalam bentuk jabatan maupun karakter pemimpinnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejak menjadi provinsi dengan status Daerah Khusus Ibukota (DKI) pada 1959, Jakarta telah dipimpin oleh sejumlah Gubernur Jakarta dengan latar belakang dan pendekatan kebijakan yang berbeda-beda. Berikut ini adalah perjalanan kepemimpinan Jakarta dari masa ke masa:

Sebelum Menjadi Provinsi

Setelah kemerdekaan, Jakarta berstatus sebagai kota administratif yang dipimpin oleh seorang wali kota. Tokoh pertama yang menjabat adalah Soewiryo, diangkat pada 23 September 1945. Pada masa ini, Jakarta masih dalam tahap transisi dari kota kolonial menjadi kota republik.

Beberapa nama lain yang juga menjabat sebelum era provinsi antara lain Daan Jahja, Sjamsuridjal, dan Sudiro. Mereka menjalankan tugas-tugas pemerintahan kota di tengah situasi politik dan sosial yang masih belum stabil, termasuk masa agresi militer Belanda dan awal berdirinya Republik Indonesia Serikat.

Jakarta Sebagai Provinsi

1. Soemarno Sosroatmodjo (1960-1964 dan 1965-1966)
Soemarno menjadi gubernur pertama setelah Jakarta berstatus provinsi. Ia sebelumnya menjabat sebagai wali kota, lalu dilantik menjadi gubernur pada masa Presiden Soekarno. Latar belakangnya sebagai dokter militer memengaruhi kebijakan-kebijakannya, termasuk dalam bidang kesehatan dan penataan kota.

2. Henk Ngantung (1964-1965)
Henk merupakan seorang seniman yang dikenal aktif dalam kegiatan budaya. Penunjukannya oleh Presiden Soekarno dimaksudkan untuk mendorong citra Jakarta sebagai kota budaya nasional. Meski masa jabatannya singkat, ia dikenal memiliki perhatian pada pengembangan seni dan ruang publik.

3. Ali Sadikin (1966-1977)
Ali Sadikin atau “Bang Ali” dikenal luas sebagai gubernur yang membawa banyak perubahan pada struktur dan wajah kota. Ia mengembangkan kawasan Ancol dan mendorong pembangunan infrastruktur pariwisata dan hiburan. Pendekatan teknokratiknya juga diterapkan dalam pengelolaan tata kota dan penataan kampung.

4. Tjokropranolo (1977-1982)
Mantan ajudan Panglima Besar Soedirman ini melanjutkan kepemimpinan Ali Sadikin dengan fokus pada pembangunan perkotaan yang berkelanjutan. Ia juga berperan dalam pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur dan memperkuat birokrasi pemerintahan kota.

5. R. Soeprapto (1982-1987)
Soeprapto menjabat saat Jakarta mengalami perluasan wilayah dan pertumbuhan permukiman. Ia mengembangkan kawasan-kawasan baru seperti Bintaro dan Kemang, serta memperkuat sistem transportasi dan perencanaan tata ruang kota.

6. Wiyogo Atmodarminto (1987-1992)
Dengan latar belakang militer dan diplomat, Wiyogo membawa moto "Bersih, Manusiawi, dan Berwibawa" dalam kepemimpinannya. Fokus utamanya adalah penataan kebersihan kota dan peningkatan kualitas lingkungan hidup.

7. Surjadi Soedirdja (1992-1997)
Gubernur yang berasal dari militer ini memperkenalkan sistem satu arah untuk mengatasi kemacetan dan memperbaiki arus lalu lintas Jakarta. Ia juga menangani sejumlah proyek penataan kawasan dan relokasi permukiman padat.

8. Sutiyoso (1997-2007)
Menjabat selama dua periode, Sutiyoso mengembangkan sistem transportasi TransJakarta dan memulai integrasi moda transportasi massal. Ia juga berupaya memperbaiki birokrasi daerah dan meningkatkan koordinasi antarinstansi.

9. Fauzi Bowo (2007-2012)
Mantan Wakil Gubernur ini fokus pada peningkatan infrastruktur, seperti jalan layang non-tol dan perluasan jaringan busway. Ia juga memperkenalkan sistem zonasi pendidikan serta penataan kawasan kumuh.

10. Joko Widodo atau Jokowi (2012-2014)
Gubernur yang dikenal dengan gaya blusukan ini menerapkan kebijakan populis, seperti Kartu Jakarta Pintar dan Kartu Jakarta Sehat. Program-programnya difokuskan pada transparansi pemerintahan dan pelayanan publik.

11. Basuki Tjahaja Purnama (2014-2017)
Melanjutkan kepemimpinan Jokowi, Basuki Tjahaja Purnomo atau Ahok menekankan pada efisiensi birokrasi, sistem lelang jabatan, dan pembangunan infrastruktur seperti normalisasi sungai dan rumah susun. Ia juga memperluas penggunaan teknologi dalam pelayanan publik.

12. Djarot Saiful Hidayat (2017)
Djarot menjabat dalam masa transisi setelah Ahok diberhentikan. Masa kepemimpinannya singkat, namun ia berperan dalam menjaga stabilitas pemerintahan menjelang Pilkada 2017.

13. Anies Baswedan (2017-2022)
Anies Baswedan memperkenalkan berbagai program dengan fokus pada keadilan sosial dan penataan kota, termasuk pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) dan revitalisasi kawasan kota tua. Ia juga menerapkan sistem zonasi dalam pendidikan dan mengembangkan konsep kota berbasis lingkungan.

14. Pramono Anung
Pada 20 Februari 2025, Pramono Anung resmi dilantik sebagai gubernur pertama DKJ, menggantikan status sebelumnya. Rano Karno, sebagai wakil gubernur terpilih, mendampingi Pramono. Pasangan ini memenangkan Pilkada Jakarta pada 27 November 2024, mengalahkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono dengan perolehan suara 50,07% melawan 39,40%

Tiara Juwita dan Fathur Rachman berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article