Warning: session_start(): open(/home/atriumwin/public_html/src/var/sessions/sess_cdc98c54904fbda946e8efe720eb7178, O_RDWR) failed: Disk quota exceeded (122) in /home/atriumwin/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/atriumwin/public_html/src/var/sessions) in /home/atriumwin/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Enam Tuntutan Koalisi Sipil atas Dugaan Pelanggaran HAM di Papua Pegunungan - InfoUpdate

Enam Tuntutan Koalisi Sipil atas Dugaan Pelanggaran HAM di Papua Pegunungan

1 day ago 5
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Koalisi Masyarakat Sipil menyampaikan enam tuntutan atas dugaan pelanggaran HAM berat dalam kematian Abral Wandikbo.

13 Juni 2025 | 18.00 WIB

Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Abdul Haris Semendawai dan Uli Parulian Sihombing dalam konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, pada Jumat, 23 Mei 2025. Tempo/Oyuk Ivani Siagian

Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Abdul Haris Semendawai dan Uli Parulian Sihombing dalam konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, pada Jumat, 23 Mei 2025. Tempo/Oyuk Ivani Siagian

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Masyarakat Sipil untuk Kasus Hak Asasi Manusia (HAM) di Yuguru menyampaikan enam tuntutan kepada pemerintah dan aparat negara atas dugaan pelanggaran HAM berat dalam kematian Abral Wandikbo, 27 tahun, warga sipil asal Kampung Yuguru, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Tuntutan ini disampaikan saat audiensi resmi dengan Komisi Nasional (Komnas) HAM pada Jumat, 13 Juni 2025 di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat. Koalisi terdiri dari 11 organisasi masyarakat sipil, termasuk YKKMP, KontraS, Amnesty International Indonesia, AJI, PBHI, dan YLBHI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Abral Wandikbo diduga menjadi korban penyiksaan dan pembunuhan di luar hukum oleh aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam operasi militer yang berlangsung pada 22–25 Maret 2025. Ia ditangkap tanpa bukti, tidak didampingi kuasa hukum, dan ditemukan tewas dengan kondisi tubuh termutilasi.

Berikut enam tuntutan yang disampaikan Koalisi:

  1. Pemerintah dan TNI harus mengusut tuntas kasus ini                                Termasuk penyiksaan dan pembunuhan Abral, serta perusakan rumah dan fasilitas umum di Yuguru. Aparat di lapangan dan atasan komandonya harus dimintai pertanggungjawaban secara adil dan transparan.  
  2. Pemulihan bagi keluarga korban dan warga Yuguru                                            Termasuk renovasi fasilitas publik seperti sekolah dan puskesmas, serta pemenuhan hak pendidikan dan kesehatan warga.
  3. Komnas HAM menetapkan kasus ini sebagai pelanggaran HAM berat               Penyeledikan harus dilakukan melalui mekanisme pro justitia sesuai UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM.
  4. Pelaku harus diadili di pengadilan sipil, bukan militer                                          Untuk menjamin akuntabilitas publik dan keadilan yang setara bagi korban.
  5. Negara diminta menghentikan pendekatan militeristik di Papua                          Karena pendekatan ini justru memperburuk kekerasan dan pelanggaran HAM terhadap warga sipil.
  6. Pemerintah wajib membuka akses bagi pemantau independen dan media        Termasuk ke Kampung Yuguru, sebagai bentuk transparansi dan perlindungan hak atas informasi.

Koalisi juga menyoroti dugaan perusakan rumah warga, sekolah, dan puskesmas oleh aparat TNI sebelum kematian Abral. Peristiwa itu dinilai sebagai bagian dari pelanggaran hak-hak sipil, pendidikan, dan kesehatan warga Papua.

“Tanpa akses bagi pemantau HAM dan media, Papua akan terus berada dalam bayang-bayang ketertutupan dan potensi pelanggaran HAM yang luput dari pengawasan publik,” tulis Koalisi dalam siaran persnya.

Read Entire Article