Liputan6.com, Jakarta - Ajang lari akbar BTN Jakarta International Marathon (BTN JAKIM) 2025 bukan hanya diramaikan oleh ribuan peserta yang berlari melintasi jantung ibu kota. Di balik semangat kompetisi dan sportivitas yang menggelora, hadir pula dukungan dari para profesional kesehatan yang turut memastikan para pelari dapat berpartisipasi dengan aman dan optimal. Salah satunya datang dari layanan fisioterapi yang digelar langsung di lokasi acara.
Lebih dari 35 fisioterapis disiagakan di titik-titik strategis area BTN JAKIM untuk memberikan bantuan segera kepada peserta—baik yang mengalami keluhan fisik ringan maupun yang hanya membutuhkan pemulihan otot usai berlari. Layanan seperti quick release therapy, dynamic stretching, assessment postural, dan konsultasi singkat menjadi bagian dari bentuk pendampingan ini.
Sentuhan Profesional Setelah Garis Finish
Berpartisipasi dalam lari jarak jauh seperti marathon atau half marathon menimbulkan tekanan yang tidak sedikit pada tubuh, khususnya di otot, sendi, dan postur tubuh secara keseluruhan. Inilah alasan pentingnya layanan fisioterapi di area finish—tidak hanya untuk mengatasi keluhan otot akut, tetapi juga untuk mencegah cedera jangka panjang.
Yurike Lanser, founder Cardea, salah satu layanan fisioterapi integratif di Indonesia, menyebutkan bahwa kehadiran tim fisioterapis di ajang lari ini adalah bagian dari kontribusi komunitas profesional kesehatan dalam mendukung gaya hidup aktif.
“BTN JAKIM adalah momentum besar bagi komunitas olahraga Indonesia, dan kami merasa terhormat dapat menjadi bagian dari kegiatan ini,” ujar Yurike melalui keterangan tertulis, dikutip Jumat (27/6).
Gratis untuk Semua Pelari
Yang menarik, layanan ini diberikan secara cuma-cuma bagi seluruh peserta yang menunjukkan nomor BIB mereka. Pendekatan ini memberikan akses mudah bagi pelari—baik pemula maupun profesional—untuk merasakan manfaat terapi fisik langsung dari ahlinya.
Masih banyak masyarakat yang menganggap fisioterapi hanya dibutuhkan saat sudah mengalami cedera. Padahal, pendekatan preventif juga menjadi bagian penting dari fisioterapi modern. Dinamisnya gerakan lari jarak jauh, jika tidak diimbangi dengan mobilitas yang baik dan teknik tubuh yang tepat, dapat menimbulkan ketegangan otot yang berulang dan memicu cedera kronis.
Dengan adanya assessment postural singkat, peserta lari bisa mendapatkan gambaran awal mengenai keseimbangan tubuh mereka dan rekomendasi latihan atau terapi lanjutan jika dibutuhkan.
Membentuk Kultur Sportif dan Sadar Kesehatan
Layanan fisioterapi yang disiapkan di BTN JAKIM bukan hanya bentuk respons terhadap kebutuhan fisik pelari, tetapi juga bagian dari upaya membangun kultur olahraga yang sehat dan berkelanjutan.
Ajang ini menjadi contoh bagaimana event olahraga tidak hanya berfokus pada kompetisi, tetapi juga keselamatan dan pemulihan peserta.
Layanan Lanjutan Usai Lomba
Bagi peserta yang merasa perlu pemeriksaan lebih lanjut atau pemulihan pasca-lomba, tersedia juga penawaran khusus bagi finisher.
Cukup dengan menunjukkan medali finisher, peserta bisa mendapatkan diskon di sejumlah cabang klinik mitra yang tersebar di Jakarta. Penawaran ini berlaku dari 30 Juni hingga 2 Juli 2025—waktu yang ideal untuk mengembalikan kondisi tubuh pasca-event.