Banyak Warga Belum Terima Bansos karena Perbedaan Nama di Data Tunggal

1 month ago 21
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 1,3 juta Keluarga Penerima Manfaat bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) mengalami gagal salur yang seharusnya di terima pada Rabu, 18 Juni 2025. Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan hingga saat ini Kementerian terus memperbaiki data agar bisa menyalurkan bantuan tersebut secepatnya.

“Per siang ini tadi 580 penerima dari yang gagal salur itu sudah bisa kami selesaikan. Sisanya masih terus berproses,” kata dia saat konferensi pers di Gedung Kementerian Sosial, Jakarta, Kamis, 19 Juni 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saifullah menjelaskan penyaluran itu terkendala karena adanya perbedaan nama dalam kartu bansos yang berbasiskan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dan kartu rekening. Ketidaksamaan itu bisa berupa penyingkatan penulisan nama, atau penyebutan nama yang tidak lengkap.

Oleh karena itu, Kemensos berkoordinasi dengan bank himpunan negara (Himbara) guna menyinkronkan nama dalam kedua data tersebut. “Jadi nanti namanya di DTSEN akan disesuaikan dengan nama di kartu rekening,” ujar Saifullah. 

Dia mengimbau agar masyarakat yang belum mendapatkan transfer bantuan tidak perlu risau dan bingung. Politikus PKB itu mengatakan selama namanya terdaftar sebagai penerima, maka bantuan itu akan tetap diberikan. “Target kami masih ada waktu sampai akhir Juni sehingga nanti kami bisa peroleh satu penyaluran yang maksimal,” kata dia. 

Menteri Sosial meminta pemakluman atas segala problem yang terjadi. Dia menuturkan ini merupakan pengalaman pertama penyaluran bansos menggunakan sistem DTSEN, dari semula menggunakan Data Tunggal Kesejahteraan Sosial (DTKS). 

Ke depan, ia menjamin pemberian bantuan akan lebih baik lagi. “Mungkin ada sedikit dinamika kaitannya dengan perubahan data. Kami coba terus respons kita di tengah waktu yang tersisa,” ucapnya. 

Saat ini, Kementerian Sosial tengah menyalurkan bansos PKH tahap 2. Bantuan ini diberikan kepada masyarakat miskin kategori desil 1 dan 2 berdasarkan DTSEN. Dalam periode ini, total penerima bantuan PKH adalah sebanyak 16,5 juta keluarga dengan jumlah bantuan Rp 10 triliun.

Bantuan yang diberikan disesuaikan dengan kategori penerima. Untuk anak sekolah, misalnya, siswa SD menerima bantuan sebesar Rp 225 ribu, SMP Rp 375 ribu, dan SMA Rp 500 ribu.

Selain itu, lansia dan penyandang disabilitas berat masing-masing mendapatkan Rp 600 ribu. Ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia dini (0-6 tahun) mendapatkan bantuan paling besar, yakni Rp 750 ribu. Bantuan PKH disalurkan setiap tiga bulan melalui bank yang telah ditunjuk.

Read Entire Article