Liputan6.com, Jakarta Nicolas Jackson kembali membuat ulah yang merugikan timnya. Dalam laga kedua Chelsea di FIFA Club World Cup 2025 melawan Flamengo, striker asal Senegal itu langsung diganjar kartu merah hanya empat menit setelah masuk dari bangku cadangan.
Pelanggaran keras dengan telapak kaki menghantam pergelangan kaki Ayrton Lucas membuat wasit Ivan Barton tak ragu mengusirnya dari lapangan.
Menariknya, pelatih Chelsea Enzo Maresca tak sepenuhnya menyalahkan Jackson atas insiden tersebut. “Saya tidak yakin itu 100 persen kartu merah, tapi wasit sudah memutuskan demikian,” kata Maresca saat konferensi pers usai pertandingan.
Namun sikap dingin Maresca di pinggir lapangan, serta tidak adanya protes dari para pemain dan staf Chelsea, menunjukkan bahwa mereka pun tahu insiden itu tak bisa dibela. Chelsea akhirnya kalah 1-3 dari Flamengo, dan Jackson kembali mencoreng namanya di saat posisinya sedang goyah.
Jackson Minta Maaf, Tapi Ini Bukan yang Pertama
Usai pertandingan, Marc Cucurella mengungkap bahwa Jackson menyampaikan permintaan maaf di ruang ganti. “Dia sangat sedih. Dia coba merebut bola, tapi sialnya malah mengenai kaki lawan. Itu bukan niatnya,” ujar Cucurella.
Jackson sendiri juga menuliskan permintaan maaf panjang di Instagram. “Saya minta maaf. Pada klub, staf, rekan-rekan setim, dan semua fans yang menonton — saya mengecewakan kalian,” tulisnya. “Saya tidak sepenuhnya mengerti bagaimana ini bisa terjadi, tapi yang pasti, itu tidak disengaja.”
Meski terlihat tulus dan emosional, permintaan maaf itu tidak cukup untuk menghapus dampak kesalahan yang dibuat. Chelsea kehilangan peluang untuk bangkit di turnamen, dan Jackson sendiri akan absen di laga penting berikutnya.
Yang lebih parah, ini bukan kali pertama ia terkena kartu merah; sebelumnya ia juga dihukum tiga laga karena menyikut Sven Botman saat lawan Newcastle pada Mei lalu.
Posisi Jackson Terancam, Delap dan Guiu Bisa Ambil Kesempatan
Kartu merah melawan Flamengo membuat posisi Jackson semakin sulit. Ia baru saja duduk di bangku cadangan saat ulang tahunnya yang ke-24, digantikan oleh Liam Delap yang didatangkan senilai £30 juta. Kini, Delap punya kesempatan besar untuk mengokohkan diri sebagai pilihan utama di lini depan Chelsea.
Maresca sendiri tak terdengar yakin soal kompatibilitas Jackson dan Delap bermain bersama. Apalagi Chelsea tengah mencari winger kaki kanan dan penyerang serbabisa di bursa transfer. Begitu Jackson kembali dari skorsing, jalur menuju tim utama bisa saja semakin sulit ditembus.
Legenda klub, Jon Obi Mikel, yang menjadi komentator laga tersebut bahkan meledak marah menyaksikan pelanggaran itu. “Kesalahan bodoh. Tim butuh Anda dan Anda malah begitu! Dia sudah pernah lakukan ini di laga penting lawan Newcastle. Ini klub besar, Anda harus bersaing secara sehat!” serunya.
Potensi Besar, Tapi Harus Kendalikan Emosi
Jackson tetap punya banyak pendukung di dunia sepak bola. Eks pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino, pernah menyebutnya sebagai pemain dengan potensi besar.
Bahkan pelatih Flamengo, Filipe Luis, menyebut Jackson sebagai calon striker top dunia. “Dia muda, berkualitas, dan bisa menjadi salah satu striker terbaik di dunia,” ujarnya. “Itu jelas kartu merah, tapi hanya kesalahan kecil dari pemain besar.”
Namun potensi saja tidak cukup jika sang pemain tak mampu mengendalikan impulsnya di momen-momen krusial.
Yang paling mengkhawatirkan dari pernyataan Jackson adalah pengakuan bahwa ia “masih tidak mengerti” bagaimana pelanggaran itu terjadi. Jika ia b...